Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DPRD Makassar Dibakar

Setelah 3 Hari, Police Line Akhirnya Dipasang di DPRD Makassar

Sejak Jumat hingga Minggu malam, tak ada satupun aparat berseragam polisi terlihat siaga di jalan-jalan dan obyek vital kota.

Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM / THAMZIL
DPRD - Police Line akhirnya terpasang di kantor DPRD Makassar, Senin (1/9/2025). Selain pita Police Line, otoritas kebencanaan kota juga mulai bangun pagar darurat dari seng. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pemasangan Police Line ini sekaligus menandai mulai hadirnya polisi di Kota Makassar, setelah sejak Jumat (29/8/2025) siang, hanya siaga di markas.

Selain pita Police Line, otoritas kebencanaan kota juga mulai bangun pagar darurat dari seng.

"Tugas kita jangan sampai ada yang masuk lagi. Sekarang masih proses pendinginan, puing plafon masih bisa jatuh dan ada bencana lagi." kata personel BPPD kota di DPRD Kota, Jl AP Pettarani.

Meraka ada 8 orang dan belasan aparat tak berseragam.

Sejak Jumat hingga Minggu malam, tak ada satupun aparat berseragam polisi terlihat siaga di jalan-jalan dan obyek vital kota.

Baca juga: Profil Kombes Arya Perdana Kapolrestabes Makassar Janji Tindak Perusuh Usai Gedung DPRD Dibakar

"Kita memang dapat perintah dari Mabes untuk jaga markas dulu setelah kasus Brimob lindas Ojol," ujar seorang bintara senior kepada Tribun, Senin (1/9/2025) di DPRD Kota.

Pemasangan Police Line ini sekaligus affirmasi dimulainya penyidikan hukum atas kasus pembakaran.

Polrestabes Makassar belum mengkonfirmasi apakah penjarahan sisa bangkai dan puing kebakaran di kompleks DPRD, Jumat (29/8/2025) malam, akan dimulai.

Minggu (31/8/2025) pagi,  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar pasang Yellow Line dan 3 spanduk peringatan di sisa pagar DPRD.

Kerugian Ditaksir Rp253,4 M

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar mencatat kerugian sekitar Rp253,4 miliar terbakarnya kantor DPRD Makassar.

Kantor DPRD Makassar dibakar pada Jumat (30/8/2025) malam.

Kerugian Rp253,4 miliar berdasarkan hasil assessment (kaji cepat) di lapangan. 

Total 67 unit kendaraan roda empat  terbakar.

BPBD mengestimasi harga kendaraan Rp200 juta per unit. 

Sehingga total kerugian roda empat mencapai Rp13.400.000.000 (miliar). 

Kemudian roda dua 15 unit dengan estimasi per kendaraan Rp16 juta. 

Totalnya ditaksir mencapai Rp 240.000.000 (juta). 

Kobaran api menghanguskan gedung empat lantai tersebut. 
 
Luasannya 20x20 meter, total luas lantai masing-masing 400 m⊃2;.

Plt Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Muhammad Fadli, menyampaikan dalam asesmen ini, personel sulit mengidentifikasi jenis kendaraan. 

Alat dan perlengkapan kantor juga tidak dapat di asumsikan karena kondisi masih sangat rawan. 

"Fisik alat perlengkapan kantor tidak dapat di kenali dan akses ke ruangan sangat terbatas dikarenakan bangunan rentan keruntuhan," kata Fadli, Minggu (30/8/2025). 

Peralatan kantor, arsip, dokumen penting, serta biaya tidak langsung, termasuk pemulihan layanan pemerintahan, relokasi, dan kehilangan arsip belum di masukkan.

Jika dihitung, total kerugian ekonomi nyata bisa jauh lebih besar dari Rp253,4 miliar. 

Informasi yang dihimpun, mobil milik Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham ikut terbakar di Gedung DPRD Makassar

Mobil Lexus milik Aliyah sisa puing-puing, hangus dilalap si jago merah. 

Puluhan kendaraan lainnya milik anggota DPRD juga tak tersisa. 

Mobil dinas Sekretaris DPRD Rahmat Mappatobba, Kepala Dinas Sosial Andi Bukti Djufrie, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Arlin Ariesta hingga beberapa camat tinggal kerangka. 

Beruntung mobil milik Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin berhasil selamat dari kobaran api. 

Tenaga Ahli Pemkot Makassar Suryadi Maswatu mengatakan, mobil milik Wali Kota sempat diamankan oleh driver. 

Saat massa mulai berkerumun di depan Geudng DPRD Makassar, driver spontan membawa mobil tersebut menembus puluhan massa. 

Driver memarkir mobil Wali kota di belakang Kantor DPRD Makassar, tepat di depan pintu mushala DPRD.

"Pak Wali tidak pakai mobil dinas, tidak juga pakai patwal, pakai mobil pribadi," ungkap Suryadi kepada Tribun Timur. 

Mobil dinas Sekretaris Daerah Andi Zulkifli Nanda juga aman. 

Zulkifli datang saat massa sudah beraksi di depan gedung wakil rakyat tersebut, suasananya masih kondusif saat itu, belum ada reaksi berlebih. 

Hanya saja mobil yang Zulkifli kendarai sudah tak bisa mengakses pintu masuk DPRD. 

Karenanya, ia masuk lewat pintu belakang. 

Mobil dinasnya parkir tepat di belakang kendraaan wali kota. 

Suryadi menyaksikan langsung bagaimana situasi mencekam tersebut. 

Massa mulanya membakar beberapa motor di depan Kantor DPRD. 

Setelah itu, massa masuk membakar mobil-mobil mewah yang terparkir di sisi kanan DPRD. 

Lalu pindah ke depan halaman, terakhir di sisi atau sayap kiri gedung. 

Dari sinilah api mulai menjalar naik ke gedung. 

Kobaran api melalap seluruh ruangan tempat berkantor para wakil rakyat. 

Tak ada aset atau barang yang selamat. Semua hangus terbakar. (*) 

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved