Biddokkes Ungkap Penyebab Meninggalnya 2 Korban di Kantor DPRD Makassar, Alami Luka Bakar 99 Persen

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Sulsel mengungkap penyebab kematian staf DRPD Kota Makassar, Muh Akbar Basri dan Sarinawati.

Keduanya ditemukan meninggal dunia dalam tragedi pembakaran gedung DPRD Kota Makassar, Jl AP Pettarani, Jumat (30/8/2025) malam.

Muh Akbar Basri adalah Staf Humas dan Protokol DPRD Kota Makassar.

Sementara Sarinawati, staf Fraksi PDIP DPRD Kota Makassar yang juga masih berstatus mahasiswi.

Kasubdit Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, AKBP Elvis J, mengatakan kedua jenazah korban tiba di RS Bhayangkara dibawa dua ambulans berbeda.

Baca juga: Demonstrasi Berujung Pembakaran 2 Kantor Parlemen, Sosiolog Unhas: Akumulasi Kekecewaan Masyarakat  

Jenazah Sarinawati (25) dibawa ambulans BPBD Kota Makassar tiba Sabtu (30/8/2025) pukul 00.48 Wita.

Kemudian jenazah Muh Akbar Basri (26) dibawa ambulans Tim Rescue Damkarmat Makassar tiba Sabtu (30/8/2025) pukul 02.45 Wita.

"Selanjutnya dilakukan rekonsiliasi pada pukul 04.10 Wita di kamar jenazah," kata AKBP Elvis saat rilis di aula Biddokkes Polda Sulsel, Sabtu malam.

Kedua korban dinyatakan meninggal dunia tiga jam sebelum pemeriksaan Dokpol.

Adapun penyebab utama meninggalnya kedua korban lanjut Elvis, karena luka bakar dan sesak nafas.

"Luka bakar derajat tiga, dengan luas luka bakar 90-99 persen. Seluruh tubuh dengan sebagian kulit ari terbakar," terangnya.

Selain itu kata dia, juga ditemukan sisa pembakaran pada hidung dan mulut.

"Ditemukan mati tanda-tanda mati lemas (askfiksia)," bebernya.

Untuk satu korban lainnya, Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah, Saiful Akbar (43) kata Elvis, jenazah almarhum dibawa ke RS Grestelina.

Ia mengaku tidak bisa memastikan penyebab pasti meninggal Saiful Akbar lantaran tidak dilakukan visum luar di RS Bhayangkara.