Danny Pomanto 5 Kali Ikut Pemilu, Tunggu Cucu, Ketua Bappilu

Ringkasan Berita:Kesibukan mantan Wali Kota Makassar, Danny Pomanto kini: mengurus perusahaan pribadi, mengurus cucu, dan jabat Ketua Bappilu DPD PDIP Sulsel.

 

Danny punya tantangan memenangkan PDIP, partai yang empat kali memenangkan pemilu Indonesia pada Era Reformasi (1999, 2014, 2019, dan 2024), tapi belum pernah sama sekali menang di Sulsel.

 

Danny punya pesan kepada para kepala daerah agar hati-hati dalam membelanjakan anggaran agar tak salah sasaran dan diperiksa kejaksaan.

 

Laporan jurnalis Tribun-Timur.com, Edi Sumardi

MAKASSAR, TRIBUN-TIMUR.COM - Hari ini, Senin, 24 November 2025, pada usianya ke-61 tahun, Mohammad Ramdhan Pomanto atau Danny Pomanto resmi memasuki fase kehidupan baru sebagai politisi.

Pernah menghabiskan 2 dekade sebagai dosen Arsitek Universitas Hasanuddin selama 2 dekade, lalu melangkah sebagai konsultan tata kota, hingga 1 dekade jabat wali kota.

Purnatugas dari jabatan Wali Kota Makassar periode 2014-2019 dan 2021-2025 sejak 20 Februari 2025, Danny Pomanto kini mendedikasikan waktu untuk 3 hal.

Mengurus perusahaan pribadi, seperti kala sebelum menjabat wali kota; mengurus cucu; dan terbaru, diangkat Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Bappilu DPD PDIP Sulsel, partai yang empat kali memenangkan pemilu Indonesia pada Era Reformasi (1999, 2014, 2019, dan 2024), tapi belum pernah sama sekali menang di Sulsel.

PDIP merupakan partai pengusungnya pada Pilgub Sulsel (Sulawesi Selatan) 2024, setahun lalu.

Menantunya, Udin Saputra Malik menjabat Anggota DPRD Makassar dari PDIP.

Danny punya track record “berpetualang” di sejumlah partai, mulai dari Partai Hanura, Partai Gerindra, Partai Nasdem, dan terakhir “berlabuh” di PDIP.

Namun, di keluarganya belum satu partai.

Istrinya Indira Yusuf Ismail pernah jadi caleg Partai Perindo dan putri sulungnya Aura Aulia Imandara Ramadhan jadi caleg Partai Nasdem.

Keduanya bertarung melalui Dapil Sulsel I pada Pemilu 2019.

Pada Pemilu 2024, iparnya, Fatmah Yusuf Ismail pernah jadi caleg PDIP dari Dapil Sulsel II untuk DPR RI.

Danny jadi kader Hanura ketika mencalonkan diri sebagai Gubernur Gorontalo, lalu diangkat jadi Ketua Bappilu PDIP setelah mencalonkan diri sebagai Gubernur Sulsel.

Baca juga: Siap Posisi Apa Saja Reaksi Danny Pomanto Gagal Jadi Ketua PDIP Sulsel

Senin hari ini, PDIP Sulsel menggelar Konferensi Daerah (Konferda) dengan agenda utama: pengumuman Ketua DPD Sulsel terpilih hingga ketua DPC.

Termasuk pula mengumumkan pengangkatan Danny sebagai Ketua Bappilu DPD PDIP Sulsel.

Danny menilai, pengangkatan dirinya sebagai Ketua Bappilu karena punya pengalaman elektoral.

Terpilih 1 putaran pada periode pertama, walau harus melawan 9 pasangan calon; dan 2 kali harus menantang Munafri Arifuddin (petahana Wali Kota Makassar) hingga akhirnya bisa terpilih untuk menjabat 2 periode.

“Saya 2 periode jabat wali kota, 5 kali ikut pilkada. Pertama di Gorontalo, kedua di pilwali Makassar 2013, ketiga saat Kotak Kosong, keempat pilwali 2020, dan kelima pilgub Sulsel,” kata Danny mengenang perjuangan merebut kursi kepala daerah, Ahad atau Minggu (23/11/2025) malam.

Pada Pilwali Makassar 2013, nama Danny Pomanto langsung melejit karena diorbitkan petahana saat itu, Ilham Arief Sirajuddin. 

Danny adalah Penasihat Wali Kota Makassar saat Ilham berkuasa.

Ia mencatat kemenangan impresif dengan meraih 182.424 suara atau 31,17 persen.

Lima tahun berselang, sejarah kembali ditorehkan.

Pada Pilwali Makassar 2018, Danny membuat kejutan besar dengan mengalahkan Kotak Kosong, mengamankan 300.795 suara (53,23 persen)—sebuah peristiwa langka dalam kontestasi politik Indonesia.

Tren dukungan publik masih berlanjut pada Pilwali 2020.

Danny kembali naik podium kemenangan dengan 218.908 suara (41,33 persen).

Namun, grafik tersebut mulai menurun ketika ia naik kelas mencalonkan diri sebagai Gubernur Sulsel pada 2024.

Di Makassar, ia harus mengakui keunggulan Andi Sudirman Sulaiman yang berpasangan Fatmawati Rusdi, mantan Wakil Wali Kota Makassar.

Pada Pilwali 2020, Danny menang berpasangan dengan Fatmawati.

Secara keseluruhan, dari 24 kabupaten/kota se-Sulsel, Danny hanya mampu meraih 1,6 juta suara atau 34,68 persen, menang di 3 kabupaten (Tana Toraja, Toraja Utara, dan Bantaeng).

Bisnis Kafe

Sehari sebelum Konferda, Danny Pomanto mengajak sejumlah jurnalis ngopi di kafe Garasi, kafe depan rumahnya di Jalan Amirullah, Kelurahan Maricaya Selatan, Kecamatan Mamajang, Makassar, Sulsel.

Kafe itu dikelola keluarganya sekaligus menjadi tempat menjamu tamu.

Ini bukan kafe pertama dikelola Danny.

Dulu, punya kafe Enak-enak di Jalan Lanto Daeng Pasewang, Kelurahan Maricaya, berjarak hanya sekitar 200 meter dari rumahnya.

Kafe itu berada di lantai 1 gedung kantor perusahaannya PT Dann Bintang Gelarrancana.

Namun, tutup permanen saat Danny menjabat wali kota.

Mengatur waktu untuk ngopi dengan Danny kini relatif mudah karena tak perlu lagi melalui jalur birokrasi.

Tak ada lagi ajudan/protokol melekat setiap saat.

Dalam ngopi sambil menyantap bakmi dan gorengan selama sekitar 2,5 jam, mulai pukul 19.30 Wita hingga 22.00 Wita, mantan wali kota 2 periode itu bercerita banyak hal.

Mulai dari pemerintahan, politik, penegakan hukum, bisnis ekstraktif, hingga dirinya sedang menanti kelahiran cucu kedua.

Aura Aulia putrinya, akan melahirkan (HPL) anak kedua pada Desember 2024.

"(Belum sempat berangkat umrah) Lagi tunggu Aura melahirkan bulan depan," tutur Danny menjawab pertanyaan Tribun, kenapa rencana umrah keluarga belum terlaksana.

Aura istri Udin Saputra.

Baca juga: PDIP Beri Sinyal Usung Menantu Danny Pomanto Jadi Wali Kota Makassar, Udin Saputra Fokus Bacaleg

Tadi malam, Aura turut menyapa Tribun.

Aura mewarisi profesi ayahnya sebagai arsitek.

Tadi malam, Aura presentasi gambar desain bangunan di kafe Garasi.

Rumah di Jalan Amirullah kini menjadi kantor perusahaan dikelola Danny dan Aura.

"Kantor saya di lantai 2. Dulu (semasa jabat wali kota) jadi ruangan protokol pimpinan," ujar Danny mengenakan jaket Adidas warna oranye, warna identitasnya sejak sebelum menjabat wali kota.

Setelah menjabat wali kota, kala tak punya lagi jabatan di pemerintahan, Danny merincikan bagaimana dia mengatur antara waktu untuk bekerja di perusahaan pribadi, me time, dan menjamu tamu.

“Pagi-pagi habis shalat subuh baca berita supaya tak ketinggalan informasi. Jam 10 berenang (di kolam pribadi). Habis itu, di kantor. Sore, habis ashar, baru ke sini (kafe),” katanya menyebut.

Tolak Proyek Pemerintah

Danny 10 tahun mengelola APBD Makassar senilai sekitar Rp 2 triliun per tahun.

Tanda tangannya pun jadi kunci, proyek mana bisa dibiayai dari APBD.

Danny punya pesan kepada para kepala daerah agar hati-hati dalam membelanjakan anggaran agar tak salah sasaran dan diperiksa kejaksaan.

Danny cerita, dia diajak Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran “menggarap” proyek di Kendari, Sultra.

“Saya ketemu di acara pengantin (pernikahan Zulfiqar Nur Alamsyah putra Wakil Wali Kota Makassar, Ailyah Mustika Ilham). Dia bilang, ‘Bantu dulu (kerjakan proyek) di Kendari, Pak Wali’. Saya bilang, ‘Jangan-mi. Saya ndak mau (kerja proyek APBD). Kalau dipanggil ceramah (menjadi pamateri),” tuturnya menceritakan.

Siska merupakan istri mantan Wali Kota Kendari ke-3, Adriatma Dwi Putra.

Adriatma ditangkap KPK saat sedang menjabat wali kota pada Februari 2018 bersama dengan ayahnya, Asrun sekaligus mantan Wali Kota Kendari ke-2.

Mereka menerima suap Rp 2,8 miliar sebagai free proyek dari Direktur Utama PT Sarana Bangun Nusantara, Hasmun Hamzah.

Danny banyak memberikan insight tentang tata kelola APBD hingga derita kepala daerah yang baru menjabat di era efisiensi anggaran.

Danny bersyukur, 2 periode menjabat wali kota, efisiensi anggaran baru mulai berjalan pada akhir masa jabatannya.

Dia juga bersyukur, masa jabatannya sebagai wali kota bisa diselesaikan dengan baik.

Berteman PM Singapura

Selama menjabat wali kota, Danny banyak belajar dari Singapura dalam menata kota.

Dia juga berguru kepada Liu Thai Ker, arsitek asal Singapura, Ketua Centre for Liveable Cities, dan mantan perencana utama di Urban Redevelopment Authority Singapura.

Urban Redevelopment Authority adalah lembaga pemerintah yang bertanggung jawab atas perencanaan tata ruang kota dan pembangunan perkotaan di Singapura.

Pada tahun 2022, Danny yang juga berlatar belakang arsitek tata kota pernah mendatangkan Liu Thai Ker ke Makassar, “ceramah” di hadapan pejabat Pemkot.

Kedekatan Danny dengan tokoh penting di Singapura tak hanya sampai pada Liu Thai Ker.

Dia mengaku berteman dengan Perdana Menteri Singapura saat ini, Lawrence Wong Shyun Tsai.

Dia menunjukkan kepada Tribun undangan bertemu dengan PM Wong melalui HP iPhone-nya.

Dalam kesempatan itu, Danny juga membandingkan model tender di Indonesia dengan di Singapura.

“Kalau di Indonesia, ada proyek Rp 2 miliar, siapa paling rendah penawarannya maka itu akan menang. Kalau di Singapura, proyek Rp 2 miliar maka semua harus memasukkan penawaran Rp 2 miliar, tapi yang akan menang adalah kontraktor paling banyak membangun fasilitas umum dan sosial setelah memenangkan tender itu,” kata Danny.

Sistem tender di Indonesia sering menimbulkan masalah karena celah dalam aturan dan pengawasan yang memungkinkan praktik suap dan kolusi. 

Banyak kontraktor terjerat kasus hukum karena mencoba mempengaruhi keputusan tender agar memenangkan proyek. 

Sementara, sejumlah pejabat tersandung pidana karena menerima gratifikasi atau menyalahgunakan kewenangan dalam proses pengadaan.(*)