Ponpes An Nahdlah
Khaerul Anam Terpilih Ketua Umum Ikatan Alumni Pondok Pesantren An Nahdlah Makassar
Ikatan Alumni Pondok Pesantren An Nahdlah (IAPAN) Makassar resmi menetapkan Khaerul Anam sebagai Ketua Umum periode 2025–2028.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR– Musyawarah Besar (MUBES) ke-XI Ikatan Alumni Pondok Pesantren An Nahdlah (IAPAN) Makassar resmi menetapkan Khaerul Anam sebagai Ketua Umum periode 2025–2028.
IAPAN adalah wadah silaturahmi sekaligus organisasi resmi alumni Pondok Pesantren An Nahdlah Makassar.
Organisasi alumni ini berdiri dengan tujuan mempererat ukhuwah, memperkuat kontribusi alumni di masyarakat, serta mendukung perkembangan pesantren sebagai pusat pendidikan dan dakwah.
Pemilihan berlangsung di Aula Kanwil Kemenag Sulsel, Jl Nuri, Kota Makassar pada Minggu (21/9/2025), dan dihadiri ratusan alumni dari berbagai angkatan.
Proses pemilihan berlangsung demokratis dengan penuh semangat persaudaraan.
Khaerul Anam terpilih setelah memperoleh dukungan mayoritas suara dari peserta musyawarah, mengungguli kandidat lainnya.
Baca juga: Pondok Pesantren An Nahdlah Makassar Benteng Aswaja
Dalam sambutannya, Khaerul Anam menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas amanah yang diberikan kepadanya.
“Ini bukan kemenangan pribadi, melainkan amanah kolektif yang harus kita jaga bersama. Saya berharap ikatan alumni semakin solid, menjadi wadah yang bermanfaat, serta mampu berkontribusi nyata bagi pesantren dan masyarakat luas,” kata Staf Ahli Komisi X DPR RI ini.
Sementara itu, Ketua Umum IAPAN demisioner Rizal Syarifuddin menyampaikan apresiasi atas kerja sama seluruh alumni selama masa kepengurusannya (2022–2025).
Ia berharap kepengurusan baru mampu melanjutkan estafet perjuangan dan menghadirkan program-program yang lebih inovatif.
“Kepemimpinan adalah amanah yang harus diteruskan. Saya yakin Khaerul Anam dapat membawa IAPAN ke arah yang lebih maju dan memberi manfaat besar bagi alumni, pesantren, dan umat,” ujar Rizal Syarifuddin.
Musyawarah Besar ke-XI ini juga menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis, di antaranya penguatan jaringan alumni, peningkatan peran sosial dan dakwah, serta pengembangan program pemberdayaan yang berorientasi pada pendidikan dan ekonomi umat.
Dengan terpilihnya Khaerul Anam, para alumni berharap kepemimpinan baru dapat menghadirkan energi segar untuk memperkuat eksistensi Ikatan Alumni Pondok Pesantren An Nahdlah Makassar, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
Pondok Pesantren An Nahdlah Makassar
Pondok Pesantren An Nahdlah Makassar merupakan salah satu pesantren berpengaruh di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Pesantren ini berdiri pada tahun 1986 atas prakarsa ulama kharismatik AGH Muhammad Harisah bin Abduh Shafa, seorang tokoh kelahiran Bone tahun 1947 yang sepanjang hidupnya mendedikasikan diri untuk dakwah, pendidikan, dan kaderisasi umat.
Sejak awal berdirinya, An Nahdlah hadir sebagai kombinasi pesantren tradisional yang menekankan penguasaan kitab kuning, sekaligus mengadopsi sistem pendidikan modern melalui penyelenggaraan Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.
Berlokasi di Jl. Tinumbu Dalam, Kecamatan Bontoala, Makassar, pesantren ini kini menampung lebih dari enam ratus santri, baik putra maupun putri.
Dengan fasilitas berupa masjid, aula, laboratorium komputer, dan klinik kesehatan, An Nahdlah menjadi pusat pendidikan sekaligus pusat pembinaan moral dan akhlak.
Para santri tidak hanya dibekali ilmu agama, tetapi juga diarahkan untuk memiliki keterampilan, jiwa kepemimpinan, dan semangat sosial.
Dalam perjalanan waktu, pesantren ini berkembang sebagai basis kaderisasi Nahdlatul Ulama (NU) di Makassar, yang menekankan pentingnya moderasi, toleransi, serta pencegahan radikalisme di tengah masyarakat.
Kehadiran An Nahdlah juga menjadi oase di lingkungan yang dulunya dikenal rawan kriminalitas, menjadikannya pusat perubahan sosial yang menyejukkan bagi warga sekitar.
Selain fokus pada pendidikan formal dan keagamaan, pesantren ini aktif menggelar berbagai kegiatan seperti pelatihan berbasis kompetensi, pembinaan wirausaha, hingga program sosial yang melibatkan masyarakat luas.
Pembiayaan pesantren berasal dari dukungan orang tua santri, alumni, masyarakat, dan juga sinergi dengan pemerintah.
Hingga kini, Pondok Pesantren An Nahdlah Makassar terus menjaga khittahnya sebagai lembaga pendidikan Islam yang membentuk generasi berilmu, berkarakter, dan siap menjadi kader umat dan bangsa.(*)
| Harumkan Nama Sulsel, Kota Makassar Toreh Prestasi pada Ajang Apresiasi BRIDA 2025 |
|
|---|
| Senat Unhas Pilih 3 Calon Rektor 3 November, Dilarang Bawa Hape |
|
|---|
| Kepala BPBD: Tambang Galian C di Mallusetasi Penyebab Banjir Barru |
|
|---|
| Puncak Musim Hujan di Maros Diprediksi November, Warga Diminta Waspada Air 'Mudik' |
|
|---|
| Profil Damar Prasetyono Wali Kota Magelang Turunkan Jabatan Hamzah dari Sekda ke Staf Ahli |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/20250922_MUBES-IAPAN_mubes-IAPAN-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.