UMI
10 Dosen UMI Jadi Pelopor Program Doktor Bersama USIM
rof Hambali Thalib, menjelaskan kolaborasi ini menjadi tonggak baru dalam penguatan jejaring keilmuan antar universitas Islam di kawasan Asia Tengga
Ringkasan Berita:
- UMI dan USIM meluncurkan program Medical and Health Science (Ph.D)
- Rektor UMI, Prof Hambali Thalib, menegaskan kerja sama ini bukanlah hal baru, melainkan kelanjutan dari hubungan erat kedua kampus.
- Dekan Fakultas Kedokteran UMI, Dr Nasrudin, menjelaskan program doktor bersama ini dirancang untuk mempercepat peningkatan kualifikasi dosen.
- Sebanyak 10 dosen dari bidang kedokteran dan kesehatan tergabung dalam angkatan pertama.
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Muslim Indonesia (UMI) kerjasama Universitas Sains Islam Malaysia (USIM) meluncurkan program Medical and Health Science (Ph.D).
Launching of The Ph.D program dirangkaikan Studium Generale di Kampus Kedokteran UMI, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Selasa (4/11/2025).
Rektor UMI, Prof Hambali Thalib, menjelaskan kolaborasi ini menjadi tonggak baru dalam penguatan jejaring keilmuan antar universitas Islam di kawasan Asia Tenggara.
Kerja sama antara UMI dan USIM sendiri bukanlah hal baru, melainkan lanjutan dari hubungan yang telah terjalin erat sejak lama.
“Kerja sama UMI dan USIM bukan sekadar kemitraan biasa, tetapi sebuah perjalanan panjang dua universitas Islam yang memiliki tekad sama, membangun peradaban ilmu yang berakar pada iman, berwawasan global, dan berpihak pada kemanusiaan,” kata Prof Hambali.
Baca juga: UMI dan Griffith University Kupas Pemberdayaan Perempuan Sulawesi dalam Pariwisata Berkelanjutan
USIM dikenal unggul dalam bidang Islamic Science and Integration, sedangkan UMI memiliki kekuatan dalam membangun Islamic Professional Character.
Sinergi keduanya menjadi langkah strategis melahirkan para doktor Muslim yang tangguh, cepat, dan berkelas dunia.
Prof Hambali berharap program doktoral bersama ini dapat menjadi model fast track atau TSP collaboration.
Hal ini memungkinkan para dosen UMI menempuh studi doktoral dengan sistem pembelajaran yang adaptif, efisien, namun tetap berkualitas tinggi.
“Dengan dukungan pimpinan dan sahabat-sahabat dari USIM, kami yakin peserta program ini dapat menyelesaikan studi lebih cepat tanpa mengurangi kedalaman ilmu dan kekuatan riset,” jelasnya.
Dekan Fakultas Kedokteran UMI, Dr Nasrudin menjelaskan, program doktor bersama ini lahir dari kebutuhan riil pengembangan sumber daya dosen di lingkungan UMI.
Sebanyak 10 dosen dari bidang kedokteran dan kesehatan akan bergabung dalam angkatan pertama program ini.
“Awalnya kami berencana mengirim lima orang dulu tahun ini dan lima tahun depan. Tapi ternyata antusiasmenya luar biasa, sehingga langsung 10 dosen bergabung di tahap pertama,” jelas dr Nas, sapaan akrabnya.
dr Nas mengatakan, program doktor bersama ini juga menjadi langkah strategis.
Khususnya untuk memenuhi regulasi di sejumlah institusi pendidikan dan provinsi yang kini mensyaratkan kualifikasi doktor bagi dosen dalam lima tahun ke depan.
“Beberapa lembaga sudah mulai menetapkan batas waktu bagi dosen untuk memiliki kualifikasi doktor. Karena itu, inisiatif ini sangat relevan agar kita tidak tertinggal,” katanya.
| UMI dan Griffith University Kupas Pemberdayaan Perempuan Sulawesi dalam Pariwisata Berkelanjutan |
|
|---|
| UMI dan USIM Bakal Wujudkan Pendidikan Islam Berkelas Dunia di Luwu Timur |
|
|---|
| Mahasiswa UMI Muwahiddul Umam dan Zulfi Zain Juara MTQ Usai Bersaing dengan 1.500 Kafilah |
|
|---|
| UMI Bakal Buka Program Pendidikan Profesi Guru Agama |
|
|---|
| Dosen Indonesia Bisa Kuliah S3 di 4 Prodi di UMI Pakai Beasiswa PDDI |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.