FBS UNM Gagas Kurikulum Lintas Disiplin, Sastra Terhubung Ekologi Budaya dan Digital
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar (FBS UNM)
TRIBUN-TIMUR.COM - Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar (FBS UNM) menanggapi perubahan global dan tuntutan industri kreatif dengan merevisi kurikulumnya.
Melalui "Workshop Peninjauan Kurikulum", Prodi ini mengintegrasikan ilmu sastra dengan ranah teknologi digital, ekologi budaya, dan humaniora kritis.
Workshop digelar, Senin (27/10/2025), di kampus Fakultas Bahasa dan Sastra UNM, Parangtambung, Makassar, Sulsel.
Demikian siaran pers diterima Tribun-Timur.com.
Wakil Ketua Himpunan Sarjana Kesusastraan Indonesia (HISKI), Dr Much Khoiri MSi yang hadir sebagai narasumber pakar, menguraikan tren utama dalam pengembangan kurikulum.
Menurutnya, ilmu sastra kini bergerak menuju kajian lintas disiplin dan tidak lagi dapat berdiri secara terpisah.
“Ilmu sastra kini tidak lagi berdiri secara terpisah, melainkan terhubung dengan ekosistem pengetahuan yang lebih luas. Sastra menjadi ruang penting untuk membongkar wacana, mengkritisi perubahan sosial, serta merespons dinamika budaya global dan lokal,” kata Khoiri.
Ia juga menekankan bahwa kurikulum baru harus memuat penguasaan metode analisis kontemporer, seperti digital literary studies, naratologi mutakhir, dan cultural discourse analysis.
Integrasi pendekatan-pendekatan baru ini dinilai krusial untuk memperkuat posisi keilmuan sastra Indonesia di kancah akademik maupun industri kreatif.
Revisi kurikulum ini juga didorong oleh masukan dari stakeholder dunia kerja.
Mereka menyoroti kemampuan berpikir kritis dan literasi media yang kuat, serta kepiawaian berkomunikasi dan etos profesional yang tinggi.
Masukan tersebut memperkuat arah kurikulum agar lulusan tidak hanya memiliki kompetensi akademik, tetapi juga siap secara aplikatif dan relevan dengan industri media, lembaga kebahasaan, dan pemerintahan.
Wakil Dekan I FBS UNM, Prof Iskandar PhD mengatakan, pembaruan kurikulum adalah "jantung mutu pendidikan."
“Kurikulum adalah living document yang harus selalu responsif terhadap perubahan. Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia memiliki peran strategis dalam membentuk generasi literat, kritis, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi, budaya, dan dunia kerja,” kata Iskandar.
Ketua Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia, Dr Nensilianti SPd MHum, menyatakan bahwa rekomendasi dari workshop ini akan menjadi fondasi revisi kurikulum yang ditargetkan selaras dengan Permendiktisaintek Nomor 39 Tahun 2025 serta kebijakan “Kampus Berdampak”.
“Kurikulum yang baru ditargetkan mampu mendorong lulusan yang unggul, literat, berkarakter, dan kompetitif, dengan peluang lebih besar dalam dunia kerja, industri kreatif, pendidikan, dan riset,” kata Nensilianti.(*)
| Dinkes Sulsel Targetkan Angka Stunting Turun Akhir Tahun, Kejar Target Nasional |
|
|---|
| Selamat! Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unimerz Makassar Terakreditasi Unggul |
|
|---|
| Daftar 10 Pahlawan dari Sulawesi Selatan, Jenderal M Jusuf-Andi Makkasau Diusulkan |
|
|---|
| Jenderal M Jusuf Diusulkan Pahlawan Nasional, Andi Herry Iskandar: Tiap Tahun Diusul, Semoga Jadi |
|
|---|
| Sosok Indra Iskandar Orang Penting di DPR RI Tersangka Uang Kursi Rumah Jabatan Anggota DPR |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.