Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unhas Kenalkan Buku AR 3D untuk Edukasi Gigi Anak Down Syndrome di Makassar

Unhas edukasi 30 anak Down Syndrome di Makassar lewat buku AR 3D. Media interaktif ini bantu anak pahami cara menjaga kesehatan gigi dan mulut.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Sukmawati Ibrahim
Unhas
EDUKASI KESEHATAN – Tim pengabdian masyarakat Unhas berfoto bersama usai edukasi gigi dan mulut di Rumah Singgah KOADS Makassar, Sabtu (6/9/2025). Unhas hadirkan inovasi edukasi anak berkebutuhan khusus. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Universitas Hasanuddin (Unhas) menghadirkan inovasi edukasi bagi anak berkebutuhan khusus melalui program Gerakan Literasi Digital: Pengenalan Buku Augmented Reality (AR) 3D sebagai media interaktif kesehatan gigi dan mulut bagi anak Down Syndrome.

Program ini berlangsung di Rumah Singgah Komunitas Orang Tua dan Anak dengan Down Syndrome (KOADS) Makassar, Sabtu (6/9/2025).

Kegiatan ini bagian dari skema Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPMU–PPUPIK) yang menekankan pemanfaatan teknologi digital dalam pendidikan kesehatan.

Sebanyak 30 anak Down Syndrome bersama orang tua atau wali antusias mengikuti rangkaian kegiatan.

Narasumber hadir antara lain Dr Martira Maddeppungeng yang membahas karakteristik anak Down Syndrome, serta Prof Sherly Horax menyampaikan materi seputar kesehatan gigi dan mulut.

Bagian paling menarik dari kegiatan ini adalah pengenalan buku AR 3D.

Dengan aplikasi di gawai, anak-anak dapat melihat ilustrasi bergerak dan animasi interaktif tentang gigi dan cara menyikatnya.

Media ini membuat pembelajaran lebih menyenangkan, mudah dipahami, dan meningkatkan motivasi anak menjaga kesehatan mulut.

Ketua Tim Pengabdian, Dr drg Marhamah, menjelaskan buku AR 3D bukan sekadar hiburan, melainkan sarana strategis untuk edukasi anak berkebutuhan khusus.

“Media digital interaktif memberi pengalaman belajar yang menyenangkan. Pesan kesehatan lebih cepat tersampaikan dan anak-anak bisa langsung mempraktikkannya,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Minggu (7/9/2025).

Selain pembacaan buku AR 3D, panitia juga menghadirkan layanan pemeriksaan gigi gratis.

Pemeriksaan ini bertujuan mendeteksi dini potensi masalah gigi dan memberi rekomendasi tindak lanjut kepada orang tua.

“Sebanyak 25 residen PPDGS Ilmu Kedokteran Gigi Anak Unhas turut serta dalam pendampingan, membuat suasana kegiatan semakin interaktif,” katanya.

Acara ini mendapat dukungan akademisi senior.

Di antaranya Prof Muh Harun Achmad, Prof Rasmidar Samad, dan drg Ali Yusran.

Kehadiran mereka memperkuat kolaborasi antara akademisi, tenaga kesehatan, dan komunitas dalam mendukung tumbuh kembang anak Down Syndrome.

Prof Muh Harun Achmad berharap gerakan literasi digital kesehatan dapat berkembang luas di masyarakat.

“Program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas hidup anak Down Syndrome secara berkelanjutan, baik dari sisi kesehatan fisik, mental, maupun sosial,” harap Prof Harun. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved