Layani 3.151 Porsi per Hari, Dapur MBG Bontoramba Jeneponto Ajukan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi

Porsi makanan disalurkan ke 28 sekolah.

Dapur juga melayani kelompok B3: ibu hamil, menyusui, dan balita non-PAUD.

"Alhamdulillah yang kami sediakan itu disukai sama pihak sekolah maupun anak-anak sehingga belum ada komplain," lanjutnya.

Sapriadi menekankan komitmen menjaga kualitas layanan.

Salah satunya mengurus Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

"Sementara masih dalam proses pengurusan SLHS, alhamdulillah kita merupakan dapur pertama yang memohon SLHS," ungkapnya.

Baca juga: TNI Kawal Distribusi Makan Gratis di Sekolah Sinjai, Pastikan Layak Konsumsi

Sebelum beroperasi, Dinas Kesehatan Jeneponto lebih dulu melakukan survei kelayakan. Dapur dinilai layak menjalankan produksi.

"Mungkin di akhir bulan ini SLHS kami sudah selesai," ucapnya penuh optimis.

Sapriadi juga menjaga rantai pasok bahan makanan. Ia menggunakan pemasok tetap, bukan belanja harian.

"Kami memakai suplier tetap dan tidak ada sistem belanja di luar dari suplier," jelasnya.

Ahli Gizi SPPG Bontoramba 2, Dina Eka Novianti, menegaskan kualitas makanan sesuai standar gizi dan kebersihan.

"Kita mulai dari penerimaan bahan, harus punya spesifikasi yang baik. Pengolahan pun wajib menggunakan alat lengkap," katanya.

Setiap tahap memasak harus bebas risiko kontaminasi agar makanan aman dikonsumsi ribuan siswa.

"Pas matang juga harus diperhatikan suhunya. Penyimpanan juga harus tepat sebelum masuk ke dalam omprengan," tambahnya.

Distribusi makanan diatur ketat.