KWT di Barru Diajari Formulasi Pakan Itik dari Limbah Ikan

TRIBUN-TIMUR.COM - Dosen Politeknik Pertanian Negeri Pangkep (Politani Pangkep) melatih formulasi ransum untuk kelompok wanita tani (KWT) Bersama di Desa Galung, Kabupaten Barru.

Pelatihan ini dipimpin Nurjannah Bando, SP., M.Si bersama Basri, S.Pt., M.Si, serta Dr. Ir. Harifuddin, M.Si.

Mereka memperkenalkan pemanfaatan limbah pelelangan ikan, seperti ikan runcah yang tidak laku terjual, sebagai bahan baku alternatif pakan itik petelur.

Limbah ikan yang selama ini dianggap tak bernilai dapat diolah menjadi sumber protein hewani berkualitas.

Dengan formulasi tepat, pakan berbasis limbah ikan terbukti mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas telur itik.

Peserta diajarkan cara mencampur dan menyusun ransum dengan kandungan nutrisi seimbang, meliputi protein, energi, dan mineral, menggunakan bahan yang tersedia di sekitar.

Selain melibatkan peternak perempuan, pelatihan ini juga menghadirkan mahasiswa jurusan peternakan Politani Pangkep.

“Pendekatan ini bukan hanya menambah keterampilan teknis peternak, tapi juga mendorong pemanfaatan sumber daya lokal secara lebih efisien,” jelas Nurjannah dalam rilisnya, Senin (15/9/2025).

Selain mendukung peningkatan produksi telur, pemanfaatan limbah ikan juga membantu mengurangi potensi pencemaran lingkungan akibat limbah organik.

Para peternak pun menyambut positif program ini dan berharap kegiatan serupa terus berlanjut.

Pelatihan ini didanai Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang rutin dilakukan Politani Pangkep sebagai wujud dukungan pada inovasi pertanian dan peternakan berbasis kearifan lokal.