DPRD Makassar Dibakar
Hanya 1 Mahasiswa, Ini Pekerjaan 10 Tersangka Pembakar Gedung DPRD Makassar
10 tersangka pembakar gedung DPRD Makassar ditahan di Mapolda Sulsel Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSSAR -- Hanya satu mahasiswa. Inilah pekerjaan 10 tersangka pembakar gedung DPRD Makassar dan gedung DPRD Sulsel.
10 tersangka itu ditahan di Mapolda Sulsel Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Makassar.
Mereka ditangkap Senin (1/9/2025), tiga hari seusai kejadian pembakaran tersebut.
10 tersangka itu memiliki latar belakang berbeda-beda.
1 orang di antaranya mahasiswanya. Ada pula buruh, petugas kebersihan, juru parkir, wiraswasta.
"Pekerjaan ada yang buruh, macam-macam. Ada petugas kebersihan, buruh harian, ada mahasiswa satu, ada juru parkir, ada tidak bekerja, ada wiraswasta, ada pelajar SMA satu orang umur 17 tahun," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Didik Supranoto dikonfirmasi Tribun Selasa (2/9/2025).
Didik mengatakan, ada yang berperan sebagai pembakar, ada mengajak lewat sosial media dan ada yang menjarah.
"Ada yang melakukan pengrusakan bersama, pembakaran, kemudian ada 363 dan 362, pencurian dan pemberatan (penjarahan)" ungkap Didik.
"Satunya ada ITE, yang melakukan ajakan atau provokasi untuk melakukan kegiatan kemarin depan DPR, iya (mahasiswa) satu orang. Melalui media sosial," sebutnya.
Sosok yang disangkakan pasal ITE itu, kata dia adalah yang berstatus mahasiswa.
"Iya salah satunya itu (live tiktok yang membantu pengungkapan pelaku)," bebernya.
Dua pelaku lainnya diamankan terkait kerusuhan di gedung DPRD Kota Palopo.
"Yang dua orang di Palopo, pengrusakan, 170 pengrusakan secara bersama sama itu, (termasuk pembakaran)," tuturnya.
Didik tak menampik, polisi berhasil menangkap pelaku juga berkat bantuan live tiktok.
"Iya, salah satunya itu," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Belasan orang ditangkap Tim Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulsel pasca demo rusuh di Kota Makassar.
Demo rusuh yang terjadi pada Jumat-Sabtu (29-30) Agustus itu, mengakibatkan dua gedung DPRD di Kota Makassar, terbakar.
Kedua gedung itu, DPRD Kota Makassar Jl AP Pettarani dan DPRD Provinsi Sulsel Jl Urip Sumoharjo.
Selain demo rusuh di Makassar, polisi juga mengamankan terduga pelaku unjuk rasa ricuh di DPRD Kota Palopo.
Hal itu, ditegaskan Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum Polda Sulsel Kombes Pol Setiadi Sulaksono saat dikonfirmasi tribun, Selasa (2/9/2025) siang.
"Sudah ada 10 yang kita amankan untuk 2 gedung DPRD (di Makassar) dan 2 orang (untuk kericuhan) gedung DPRD di Palopo," kata Setiadi Sulaksono.
Meski demikian, Setiadi belum merinci keterlibatan terduga pelaku yang diamankan.
Ia menegaskan, akan memaparkan hasil penyelidikan para terduga pelaku secara transparan, jika sudah rampung.
Selain itu, Setiadi tak menampik kemungkinan bertambahnya pelaku atau tersangka lain dalam kasus itu.
"Iya nanti direlease semua tunggu waktunya. Anggota terus bekerja untu ada tersangka lain," jelasnya.
Terpisah, Kabid Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel Kombes Pol Wahyu Marsudi mengatakan, anggotanya saat ini masih melakukan olah TKP di lokasi kebakaran gedung DPRD Kota Makassar.
"Belum selesai," singkatnya.
Sehari sebelumnya, Kapolda Sulsel Irjen Pol Rusdi Hartono mengecek langsung olah TKP di lokasi kebakaran gedung wakil rakyat tingkat dua itu.
Pada kesempatan itu, Rusdi menegaskan akan menyeret semua pelaku yang terlibat ke meja hijau.
"Ini proses yang kita lakukan, dan tentunya ini akan lebih memperjelas nanti apa yang terjadi di sini," terang Rusdi.
"Dan mohon dukungan dari masyarakat, apa yang telah kita lakukan, dan yang terpenting potensial suspek sudah ada. Kedepan mudah-mudahan semua ini, kami bisa selesaikan sebaik-baik," sambungnya.
Mantan Kapolda Jambi ini, menegaskan dalam proses penyelidikan berjalan, beberapa terduga pelaku sudah terindentifikasi.
Ia pun berjanji akan memproses para pelaku hingga ke meja hijau.
"Saya katakan tadi, potensial suspek sudah ada. Mudah-mudahan tidak berapa lama lagi, kita bisa melakukan pendekatan hukum yang lebih jelas ke depan," sebutnya.
Rusdi menyebut, total mobil terbakar sebanyak 61 unit dan 15 motor.
Puluhan kendaraan yang sudah tampak rongsok akibat kobaran api itu, pun dijadikan bukti kuat dalam penyelidikan.
"Ini menjadi salah satu bukti kerusakan dan juga aset negara di sini," bebernya.
Akibat ulah rusuh kelompok tak dikenal itu, Rusdi mengatakan, negara harus menanggung kerugian hingga ratusan miliar rupiah.
"Total lebih kurang sekitar Rp250 miliar kerugian negara yang diakibatkan oleh perilaku-perilaku masyarakat yang tidak bertanggung jawab," tuturnya.
Prabowo Sebut Tindakan Makar
Presiden Prabowo Subianto menegaskan tidak takut melawan mafia.
Hal itu disampaikan Prabowo saat menjawab pertanyaan wartawan seusai mengunjungi Rumah Sakit Polri, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Meski demikian, Prabowo tidak merincikan siapa mafia yang dimaksud.
Prabowo menilai aksi pembakaran gedung DPRD di Kota Makassar adalah tindakan makar.
Menurutnya pembakaran gedung DPRD di sejumlah daerah dilakukan oleh orang-orang yang berniat untuk menciptakan kerusuhan, bukan untuk menyampaikan pendapat.
"Kita lihat di banyak tempat, gedung DPRD, ini adalah instansi negara yang menjalankan kedaulatan negara, alat demokrasi, dibakar. Jadi niatnya bukan menyampaikan pendapat, niatnya adalah bikin rusuh, niatnya adalah mengganggu kehidupan rakyat," kata Prabowo di Rumah Sakit Polri, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Prabowo juga menyinggung kebakaran gedung DPRD Makassar yang menyebabkan 4 orang aparatur sipil negara (ASN) menjadi korban.
Menurut dia, kejadian itu semakin menegaskan bahwa aksi itu bukanlah penyampaian pendapat karena korban yang jatuh bukanlah orang-orang yang berpolitik.
"Dan ingat, di Sulawesi Selatan ada 4 ASN, orang tidak bersalah, orang tidak berpolitik (menjadi) korban, gedung DPRD dibakar, ini tindakan-tindakan makar ini, ini bukan penyampaian aspirasi," kata Prabowo.
Prabowo menegaskan bahwa pemerintah akan melindungi setiap aksi unjuk rasa sebagai bentuk penjaminan hak untuk menyampaikan pendapat selama unjuk rasa digelar secara damai dan sesuai aturan.
Namun, ia mengaku mendapatkan laporan bahwa terdapat kelompok-kelompok yang berniat berbuat rusuh dengan membawa petasan.
"Di banyak tempat saya dapat laporan, datang truk-truk, di situ ada petasan-petasan yang berat dan besar, dan ini anggota (polisi) banyak kena petasan," kata Prabowo.
"Ini sudah menurut saya memang-memang sudah perusuh, niatnya membakar, ditemukan truk isinya alat-alat untuk membakar," imbuh dia.
Prabowo menegaskan bahwa pemerintah bakal menyelidiki insiden-insiden tersebut dan bakal menindak pihak-pihak yang bertanggung jawab.
"Kita sudah ada indikasi-indikasi dan kita akan tidak ragu-ragu, saya tidak ragu-ragu membela rakyat, saya akan hadapi mafia-mafia yang sekuat apapun, saya hadapi atas nama rakyat," kata Prabowo.
Aksi unjuk rasa besar-besaran yang berlangsung di berbagai daerah pada Jumat (29/8/2025) hingga Sabtu (30/8/2025) berakhir ricuh.
Demonstrasi yang awalnya ditujukan untuk menyuarakan kekecewaan masyarakat terhadap DPR, kemudian melebar menjadi amarah terhadap aparat kepolisian.
Kericuhan tersebut tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan luka, tetapi juga mengakibatkan kerusakan parah pada sejumlah fasilitas publik.
Sejumlah gedung pemerintahan bahkan hangus terbakar setelah dikuasai massa, yakni Gedung Grahadi di Surabaya, Gedung DPRD Makassar, Gedung DPRD Kabupaten Cirebon, Gedung DPRD Solo, Gedung DPRD Kabupaten Kediri, dan Gedung DPRD Nusa Tenggara Barat.
Perempuan Makassar Gagas Donasi untuk Budi Satpol PP Korban Kebakaran DPRD |
![]() |
---|
Terungkap Peran 10 Tersangka Kasus Pembakaran DPRD Makassar |
![]() |
---|
Prabowo Batal Berkunjung ke Makassar Sulsel |
![]() |
---|
Presiden Prabowo Sebut Cara Negara Tetapkan Makar, Upaya Gulingkan Pemerintah Sah |
![]() |
---|
Gara-gara Live TikTok Mahasiswa Ditangkap Kasus Pembakaran DPRD Makassar, Total 10 Terduga Pelaku |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.