Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DPRD Makassar Dibakar

Terungkap Peran 10 Tersangka Kasus Pembakaran DPRD Makassar

Inilah peran 10 tersangka pembakaran gedung DPRD Makassar dan DPRD Sulsel yang ditangkap Polda Sulsel

Editor: Ari Maryadi
Tribun-Timur.com/Muslimin Emba
DPRD DIBAKAR - Suasana olah TKP kebakaran Gedung DPRD Kota Makassar, Jl AP Pettarani, Makassar, Senin (1/9/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- 10 orang ditangkap Polda Sulsel dalam kasus pembakaran gedung DPRD Makassar dan gedung DPRD Sulsel.

Mereka ditangkap Senin (1/9/2025), tiga hari seusai kasus pembakaran Jumat (29/8/2025) malam.

10 orang itu kini ditahan di Mapolda Sulsel Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Makassar.

Ke 10 orang itu kini menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Sulsel.

"10 yang diamankan di sini, tiga orang yang di (DPRD) Provinsi, 7 orang di DPRD Makassar," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto dikonfirmasi tribun.

10 orang itu, lanjut Didik, berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan.

Satu diantaranya adalah mahasiswa.

"Ini ada yang buruh, satu orang di bawah umur pelajar, yang lainnya dewasa," terang Didik.

"Pekerjaan ada yang buruh, macam-macam. Ada petugas kebersihan, buruh harian, ada mahasiswa satu, ada juru parkir, ada tidak bekerja, ada wiraswasta, ada pelajar SMA satu orang umur 17 tahun," lanjutnya.

Ada tiga peran berbeda dari 10 orang terduga pelaku itu.

Didik mengatakan, ada yang berperan sebagai pembakar, ada mengajak lewat sosial media dan ada yang menjarah.

"Ada yang melakukan pengrusakan bersama, pembakaran, kemudian ada 363 dan 362, pencurian dan pemberatan (penjarahan)" ungkap Didik.

"Satunya ada ITE, yang melakukan ajakan atau provokasi untuk melakukan kegiatan kemarin depan DPR, iya (mahasiswa) satu orang. Melalui media sosial," sebutnya.

Sosok yang disangkakan pasal ITE itu, kata dia adalah yang berstatus mahasiswa.

"Iya salah satunya itu (live tiktok yang membantu pengungkapan pelaku)," bebernya.

Dua pelaku lainnya diamankan terkait kerusuhan di gedung DPRD Kota Palopo.

"Yang dua orang di Palopo,  pengrusakan, 170 pengrusakan secara bersama sama itu, (termasuk pembakaran)," tuturnya. 

Didik tak menampik, polisi berhasil menangkap pelaku juga berkat bantuan live tiktok.
"Iya, salah satunya itu," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Belasan orang ditangkap Tim Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulsel pasca demo rusuh di Kota Makassar.

Demo rusuh yang terjadi pada Jumat-Sabtu (29-30) Agustus itu, mengakibatkan dua gedung DPRD di Kota Makassar, terbakar.

Kedua gedung itu, DPRD Kota Makassar Jl AP Pettarani dan DPRD Provinsi Sulsel Jl Urip Sumoharjo.

Selain demo rusuh di Makassar, polisi juga mengamankan terduga pelaku unjuk rasa ricuh di DPRD Kota Palopo.

Hal itu, ditegaskan Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum Polda Sulsel Kombes Pol Setiadi Sulaksono saat dikonfirmasi tribun, Selasa (2/9/2025) siang.

"Sudah ada 10 yang kita amankan untuk 2 gedung DPRD (di Makassar) dan 2 orang (untuk kericuhan) gedung DPRD di Palopo," kata Setiadi Sulaksono.

Meski demikian, Setiadi belum merinci keterlibatan terduga pelaku yang diamankan.

Ia menegaskan, akan memaparkan hasil penyelidikan para terduga pelaku secara transparan, jika sudah rampung.

Selain itu, Setiadi tak menampik kemungkinan bertambahnya pelaku atau tersangka lain dalam kasus itu.

"Iya nanti direlease semua tunggu waktunya. Anggota terus bekerja untu ada tersangka lain," jelasnya.

Terpisah, Kabid Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulsel Kombes Pol Wahyu Marsudi mengatakan, anggotanya saat ini masih melakukan olah TKP di lokasi kebakaran gedung DPRD Kota Makassar.

"Belum selesai," singkatnya.

Sehari sebelumnya, Kapolda Sulsel Irjen Pol Rusdi Hartono mengecek langsung olah TKP di lokasi kebakaran gedung wakil rakyat tingkat dua itu.

Pada kesempatan itu, Rusdi menegaskan akan menyeret semua pelaku yang terlibat ke meja hijau.

"Ini proses yang kita lakukan,
dan tentunya ini akan lebih memperjelas nanti apa yang terjadi di sini," terang Rusdi.

"Dan mohon dukungan dari masyarakat, apa yang telah kita lakukan, dan yang terpenting potensial suspek sudah ada. Kedepan mudah-mudahan semua ini, kami bisa selesaikan sebaik-baik," sambungnya.

Mantan Kapolda Jambi ini, menegaskan dalam proses penyelidikan berjalan, beberapa terduga pelaku sudah terindentifikasi.

Ia pun berjanji akan memproses para pelaku hingga ke meja hijau.

"Saya katakan tadi, potensial suspek sudah ada. Mudah-mudahan tidak berapa lama lagi,
kita bisa melakukan pendekatan hukum yang lebih jelas ke depan," sebutnya.

Rusdi menyebut, total mobil terbakar sebanyak 61 unit dan 15 motor.

Puluhan kendaraan yang sudah tampak rongsok akibat kobaran api itu, pun dijadikan bukti kuat dalam penyelidikan.

"Ini menjadi salah satu bukti kerusakan dan juga aset negara di sini," bebernya.

Akibat ulah rusuh kelompok tak dikenal itu, Rusdi mengatakan, negara harus menanggung kerugian hingga ratusan miliar rupiah.

"Total lebih kurang sekitar Rp250 miliar kerugian negara yang diakibatkan oleh perilaku-perilaku masyarakat yang tidak bertanggung jawab," tuturnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved