Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Koperasi Merah Putih

Kopdes Merah Putih di Bone Belum Beroperasi, Pengurus Tunggu Juknis

Kopdes Merah Putih di Bone belum berjalan maksimal. Pengurus menunggu juknis agar tak keliru dalam penyusunan anggaran dasar dan pembagian SHU.

Penulis: Wahdaniar | Editor: Sukmawati Ibrahim
Meta AI
KOPERASI DESA - Potret ilustrasi Kopdes Merah Putih oleh Meta Al, Rabu (24/9/2025). Kopdes Merah Putih di Bone belum beroperasi, menunggu petunjuk teknis dari Kementerian. 

TRIBUN-TIMUR.COM, BONE - Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, hingga kini belum beroperasi maksimal.

Pengurus mengaku masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari kementerian terkait pengelolaan koperasi.

Salah satu pengurus yang enggan disebutkan namanya mengatakan, Kopdes Merah Putih memiliki pola berbeda dengan koperasi pada umumnya.

“Perkiraan saya Kopdes Merah Putih ini tidak sama dengan koperasi biasa. Jadi kami menunggu juknis, termasuk terkait pembagian SHU untuk pengurus dan anggota. Jangan sampai keliru kalau disamakan dengan koperasi biasa,” ujarnya, Rabu (24/9/2025).

Saat ini, aktivitas Kopdes masih menumpang di kantor desa sambil menunggu pembenahan gudang KUD akan dijadikan lokasi permanen.

Baca juga: Kemenkop Targetkan 1.000 Koperasi Merah Putih Terima Pembiayaan Akhir September

Meski belum berjalan secara formal, minat masyarakat untuk bergabung cukup tinggi.

Sejumlah warga sudah menyatakan siap menjadi anggota.

Namun kepengurusan belum bisa melangkah karena anggaran dasar belum rampung.

“Sudah banyak yang mau masuk jadi anggota, tapi belum terlaksana karena anggaran dasarnya belum rampung. Menunggu petunjuk teknis,” tambahnya.

Pengurus juga tengah menjajaki peluang usaha baru seperti produksi briket.

Namun keterbatasan modal menjadi tantangan.

“Kalau hanya mengandalkan simpanan anggota, sama saja seperti koperasi biasa dan tidak mungkin bisa berjalan. Kami akan ajukan dukungan permodalan ke bank,” jelasnya.

Pengurus lain menyebut pihaknya terus melakukan konsolidasi internal agar saat juknis keluar, koperasi bisa langsung bergerak.

“Kami sudah siapkan sejumlah rencana bisnis, tidak hanya usaha yang disuruhkan tapi juga usaha lain yang sesuai kebutuhan warga. Jadi ketika juknis turun, kami tidak mulai dari nol,” katanya.

Ia menegaskan, Kopdes Merah Putih diharapkan menjadi wadah ekonomi bersama yang berbeda dari koperasi biasa.

“Intinya, Kopdes ini hadir untuk memperkuat ekonomi desa, bukan sekadar meniru koperasi,” tutupnya. (*)

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Wahdaniar

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved