Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Aprindo Tekankan Penguatan Dasar UMKM

Kegiatan bertajuk Pemasaran Digital & Analisis Media Sosial diadakan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

Editor: Sakinah Sudin
Aprindo
UMKM - Kelas UMKM Online Series ke-III HRN 2025 yang diadakan Pemasaran Digital & Analisis Media Sosial diadakan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) di Hypermart Head Office, Karawaci, Tangerang, 27 Agustus 2025. Kegiatan bertajuk Pemasaran Digital & Analisis Media Sosial. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Hari Ritel Nasional (HRN) 2025 menjadi momentum penting bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk memperkuat fondasi bisnis mereka di tengah tantangan era digital dan kompetisi global.

Hal tersebut mencuat dalam Kelas UMKM Online Series ke-III HRN 2025 yang berlangsung secara hybrid di Hypermart Head Office, Karawaci, Tangerang, 27 Agustus 2025.

Kegiatan bertajuk Pemasaran Digital & Analisis Media Sosial diadakan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).

Marketing Strategist Aprindo Andry Salim menegaskan, sebelum bicara soal ekspansi besar, UMKM harus terlebih dahulu membenahi hal-hal fundamental.

“Banyak UMKM terburu-buru bicara ekspor atau go digital, padahal fondasi bisnisnya belum kokoh," kata Andry Salim dalam keterangan resminya kepada Tribun-Timur.com, Senin (1/9/2025).

"Mulai dari deskripsi produk yang jelas, pencatatan keuangan yang rapi, legalitas usaha, hingga narasi branding yang konsisten, itu semua adalah hal mendasar yang sering diabaikan,” jelasnya.

Menurutnya, konsistensi dalam menyusun deskripsi produk tidak hanya membantu konsumen memahami nilai barang, tapi juga mempermudah UMKM saat ingin masuk ke marketplace atau jaringan ritel modern.

Salim menambahkan, HRN 2025 seharusnya menjadi refleksi sekaligus ajang koreksi.

“UMKM jangan hanya melihat momen ini sebagai festival seremonial. Justru ini saatnya kita mengukur sejauh mana kita sudah berbenah. Kalau fundamentalnya kuat, barulah kita bicara tentang pasar yang lebih luas,” ucapnya.

Pernyataan tersebut diperkuat Dr. Hudi Santoso selaku Kepala Program Studi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB University.

Hudi Santoso mengatakan, aspek fundamental yang ditegaskan Salim selaras dengan teori manajemen modern.

“Stock opname, service level, apakah UMKM sudah siap? Jangan sampai nanti sudah masuk tapi kemudian terbiarkan. Ini harus diukur," kata Hudi Santoso.

"Fokus pelan-pelan saja sesuai kemampuan, lalu upscale dilakukan setelah berproses,” imbuhnya.

Sementara itu, Hans Harischandra Tanuraharjo, selaku Ketua Panitia HRN 2025, menegaskan bahwa forum ini memang didesain untuk memberi ruang dialog praktis dan aplikatif.

“Kami ingin HRN bukan hanya jadi perayaan, tapi juga wadah pembelajaran. Apa yang disampaikan para pemateri kami rangkum dalam modul singkat untuk UMKM peserta, agar mereka pulang membawa ilmu yang bisa langsung dipraktikkan,” katanya.

Dengan demikian, HRN 2025 tidak hanya menjadi panggung bagi UMKM untuk tampil, tetapi juga ruang pembekalan agar pelaku usaha kecil mampu menapaki jalan panjang bisnis dengan langkah yang lebih mantap dan terarah.

Kelas UMKM Series III ini merupakan bagian dari total tujuh kelas yang digelar sepanjang perayaan Hari Ritel Nasional 2025.

Pelaku UMKM masih berkesempatan mengikuti empat kelas berikutnya yang membahas topik-topik strategis lainnya.

Untuk informasi lengkap jadwal dan pendaftaran, pelaku UMKM dapat mengunjungi website resmi Hari Ritel Nasional di:

https://hariritelnasional.com/pendaftaran/

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved