Berangkat dari pemikiran tersebut, Dr. Syarifuddin mengusulkan pengembangan Model Holistik Budget Control (MHBC). Model ini mengombinasikan pengendalian eksternal berbasis sistem dengan pengendalian internal yang ditopang nilai religiusitas. “Manusia tidak sepenuhnya rasional dan oportunistik, melainkan juga religius. Karena itu, nilai-nilai Islam, prinsip keseimbangan, dan akhlakul karimah penting diintegrasikan dalam sistem pengendalian anggaran,” jelasnya.
Menurutnya, penerapan MHBC dapat menjadi arah baru pengembangan akuntansi manajemen syariah yang lebih etis, efisien, serta selaras dengan kebutuhan organisasi maupun masyarakat.
Selain sesi diskusi narasumber, seminar juga diisi dengan presentasi artikel ilmiah dari para pemakalah dengan lingkup manajemen, akuntansi, ekonomi, pendidikan, sosial humaniora, serta pengabdian masyarakat. Panitia memberikan apresiasi berupa penghargaan Best Presenter dan Best Paper kepada peserta terbaik.
Ketua panitia menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi wadah akademisi untuk memperkuat tradisi riset, memperluas jejaring ilmiah, serta menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat melalui hasil penelitian dan pengabdian.(*)