TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar menegaskan komitmen merealisasikan pembangunan stadion baru di kawasan Untia, Kecamatan Biringkanaya.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyebut pembangunan stadion ini menjadi program unggulan untuk menjadikan Makassar pusat olahraga, pariwisata, dan penggerak ekonomi baru.
Tekad itu disampaikan Munafri dalam rapat teknis bersama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) terkait proyek infrastruktur melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di Balai Kota Makassar, Senin (25/8/2025).
"Stadion Untia ini sudah menjadi harapan masyarakat. Dimanapun saya hadir, selalu ada pertanyaan kapan Makassar memiliki stadion standar internasional. Saya jawab, insya Allah tahun ini kita mulai proses pembangunannya," tegas Munafri via rilis resmi dikutip tribun Selasa (26/8/2025).
Munafri menjelaskan, Pemkot membuka peluang pembiayaan stadion dengan berbagai skema, termasuk KPBU.
Jika memungkinkan ditangani dengan pembiayaan sendiri, proyek tetap akan diselesaikan.
Namun jika melibatkan investor, Pemkot siap berkolaborasi.
"Sudah ada investor yang melihat langsung lokasi stadion. Apalagi akses menuju stadion di Untia bisa dilalui transportasi umum. Jadi, dari sisi infrastruktur pendukung, sangat memungkinkan," jelasnya.
Saat ini, Pemkot terus memperkuat tata kelola pemanfaatan ruang agar sesuai peraturan perundang-undangan.
Sebagai tindak lanjut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Perppu Cipta Kerja, Pemkot telah menerbitkan Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (PKKPR) untuk kegiatan nonberusaha, termasuk pembangunan stadion.
Dokumen PKKPR menjadi dasar hukum dan acuan untuk memastikan setiap kegiatan nonberusaha tetap selaras dengan rencana tata ruang serta mendukung pembangunan kota yang tertib, berkelanjutan, dan bermanfaat bagi kepentingan umum.
Sebelumnya, Munafri menegaskan pembangunan stadion merupakan kebutuhan mendesak.
Baca juga: KTP, KK, Akta Kini Bisa Diurus di Kecamatan, Ini Kata Wali Makassar Kota
Selama ini, PSM Makassar yang berprestasi hingga level ASEAN dan Asia terkendala karena tidak memiliki stadion berstandar internasional di kota sendiri.
"Selama ini kami harus meminjam stadion, baik di Jawa maupun Kalimantan. Padahal, atmosfer sepak bola di Makassar sangat luar biasa. Sepak bola tidak hanya olahraga, tetapi juga pintu masuk pariwisata dan kegiatan ekonomi," kata Munafri.
Ia mencontohkan, jika tim nasional Indonesia bertanding melawan Vietnam di Makassar, pertandingan itu akan ditayangkan di televisi nasional. Publik internasional pun akan menyorot Makassar.