Paket ini akan melengkapi lima paket multiyears yang sudah berjalan sejak awal 2025.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, mengatakan paket ke-6 akan difokuskan pada titik-titik jalan yang membutuhkan perencanaan khusus.
“Tahun ini lima paket sudah diluncurkan. Paket ke-6 akan kita realisasikan untuk menuntaskan titik yang belum tertangani. Saat ini masih proses, dan kita punya alokasi dana yang bisa digunakan,” ujarnya saat rapat paripurna di DPRD Sulsel, Jumat (15/8/2025).
Program ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Asta Cita.
Salah satunya menargetkan swasembada pangan.
Rincian Lima Paket Multiyears 2025 diantaranya mencakup:
Paket 1: Jl Hertasning–Jl Aroepala (Makassar), Jl Tun Abdul Razak–Jl HM Yasin Limpo (Gowa), poros Bili-Bili–Malino, Malino–Tondong (Sinjai), hingga Tanete–Tana Beru (Bulukumba).
Paket 2 (Rp300 miliar): Takalar–Gowa, meliputi Barombong, Panciro, Galesong, Pattallassang, Malakaji, Jeneponto, dan Sapaya.
Paket 3 (Rp500 miliar): Wilayah Sidrap, Pinrang, dan Soppeng.
Paket 4 (Rp600 miliar): Ruas Pekkae–Takkalalla (Barru–Wajo), Wajo–Salo Peneki–Cabbengnge, dan sekitar Anabanua.
Paket 5 (Rp500 miliar): Bone, meliputi ujung Lamuru–Palattae–Tana Batue–Sanrego (arah Sinjai), ujung Lamuru–Takkalalla, dan Pangkep–Parigi.
DPRD Sulsel Pastikan Luwu Raya Tak Dianaktirikan
Anggota DPRD Sulsel dari Dapil XI, Rusli Sunali, menegaskan Gubernur Sulsel tetap memberi porsi pembangunan untuk Luwu Raya.
Meski beberapa wilayah tidak masuk skema multiyears.
“Beberapa pembangunan infrastruktur multiyears tetap diberikan ke Luwu Raya. Ini bukti gubernur tidak menganak-tirikan daerah ini,” kata Rusli.