Sementara itu, RS Regional di Kabupaten Luwu akan dibangun dekat Bandara Bua.

Lokasi ini dipilih memudahkan bagi pasien apabila berasal dari luar Luwu.

Akses ke bandara lebih dekat, memudahkan penanganan pasien darurat.

"Luwu di dekat Bandara Bua, jadi aksesnya nanti ke Toraja Utara, Palopo, jadi banyak yang bisa mengakses," tegasnya.

Ishaq menargetkan proses konstruksi bangunan sudah bisa dimulai akhir 2025 ini.

Anggaran sekitar Rp400 miliar disiapkan demi dua RS Regional ini.

Plt Kepala Bappelitbangda Sulsel, Muh Saleh mengatakan proses perencanaan pembangunan telah dimulai tahun ini.

Proyek ini mendapat dukungan Dana Insentif Daerah (DID) dan Manajemen Strategis (MS).

“MS sudah selesai, DID dan MK juga sudah berjalan. Setelah seluruh dokumen rampung, kita akan masuk ke tahap lelang,” ujarnya.

Proyek akan menggunakan skema multiyears dan ditargetkan selesai pada 2027.

Saleh menjelaskan, mekanisme tersebut dipilih agar pembangunan bisa dilakukan lebih cepat tanpa harus melewati proses tender ulang setiap tahun.

“Cukup sekali tender, satu kontraktor mengerjakan sampai selesai. Pembayaran dilakukan bertahap setiap tahun,” katanya.

Anggaran awal yang disiapkan lebih dari Rp400 miliar, dengan estimasi masing-masing rumah sakit menelan biaya sekitar Rp200 miliar.

Namun, nilai final akan ditentukan setelah penyusunan Detail Engineering Design (DED) rampung.

Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz