TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pembangunan Rumah Sakit (RS) Regional di Sulawesi Selatan (Sulsel) memasuki babak baru.
Proses Feasibility Study sudah dimulai.
Tahap ini dilakukan menilai kelayakan suatu proyek atau rencana bisnis sebelum diimplementasikan.
Sehingga bisa mengidentifikasi potensi keberhasilan, risiko, dan aspek-aspek penting lainnya terkait proyek tersebut.
"Saat ini feasibility study, tadi seminar antara, jadi mereka sudah menjelaskan bagaimana lahan, air, tanahnya, mendukung untuk rumah sakit layak atau tidak dibangun di situ," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel Ishaq Iskandar di Kantor Gubernur Sulsel pada Kamis (21/8/2025) sore.
Usai tahap tersebut, maka akan berlanjut ke Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).
Terkait pemilihan lokasi, RS Regional Gowa akan terbangun di kawasan Malino.
Lokasi tersebut dinilai strategis dalam mengembangkan health tourism.
Health Tourism dikembangkan sebagai perjalanan dilakukan seseorang dengan tujuan utama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Baik itu perawatan medis, pemulihan, maupun upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan secara umum.
Ishaq menjelaskan pemulihan kesehatan sangat ditunjang dengan kondisi alam sekitar.
"Salah satu yang menyebabkan orang sembuh itu karena lingkungan, apalagi kondisi cuaca dan alamnya bagus karena udaranya masih segar. Sebenarnya dulu tempat perawatan TBC itu kan kayak di lembang itu memang untuk supaya bagus penyembuhannya," kata Ishaq Iskandar.
RS Regional di Gowa pun akan dibangun dengan memanfaatkan keindahan pegunungan.
Pertimbangan geografis dan dekat kawasan wisata menjadi alasan RS Regional akan dibangun di Malino.
"Kan bisa dapat (pasien) Sinjai, Jeneponto, dari Takalar juga nanti, apalagi kalau akses nanti dari infrastruktur yang akan dibangun dengan bagus, kan bisa sampai ke Sinjai nanti kan," lanjutnya.