“Alquran mengatakan ada banyak jalan menuju surga. Jadi semua umat Islam punya tempatnya. Dan itulah Pak Aswar, saya kehilangan satu sumber penting. Saya akui, saya belajar dari dia,” kata dia.
Baca juga: Kenang Aswar Hasan, Rusdin Tompo: Orang yang Mendorong Saya Masuk KPID
Sementara itu, Rektor Unhas, Prof Jamaluddin Jompa, menagatakan Aswar hasan bukan sekadar sahabat, melainkan sosok guru yang banyak memberi inspirasi melalui sikap dan tulisan.
“Saya lebih pengagum beliau, melihatnya sebagai guru meski tidak berinteraksi langsung. Guru tidak harus mengajar di kelas, tapi kita bisa belajar dari sikap dan pemikirannya. Dari bacaan-bacaan beliau, saya merasa kagum,” katanya.
Menurutnya, nilai sejati seseorang baru benar-benar terasa ketika kehilangan.
“Hari ini kita baru sadar betapa berharganya sosok beliau. Kita merindukan tulisan-tulisannya. Mudah-mudahan semua itu menjadi amal jariyah, dan beliau tetap menjadi guru sepanjang zaman,” ungkapnya.
Prof JJ juga menilai, meski Aswar Hasan sering merujuk pada pemikiran tokoh lain, banyak gagasan orisinal yang lahir dari pemikiran almarhum.
“Beliau bukan hanya mengutip, tapi mengolah kembali menjadi pemikiran baru yang sangat penting,” uajrnya.(*)
Baca tanpa iklan