Sejauh ini tidak ada kendala berarti dalam proses menjelang pembangunan.
“Kalau kendala, saya pikir tidak ada. Kita tinggal menjaga komunikasi intens dengan kementerian untuk mempercepat proses. Mudah-mudahan tahun ini sudah bisa terbangun,” ujarnya optimistis.
Andi Palanggi menyebut, Sekolah Rakyat diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, datanya terverifikasi dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Dinas Sosial.
“Kalau orang tuanya masuk dalam DTKS, maka anaknya berhak langsung bersekolah di Sekolah Rakyat,” bebernya.
Sekolah ini akan menyediakan pendidikan dari jenjang SD hingga SMA.
Dengan sistem boarding school, semua siswa dan tenaga pengajar tinggal di dalam kawasan sekolah.
Fasilitas pendukung seperti asrama, ruang makan, sarana olahraga, ruang kelas belajar (RKB), dan perpustakaan juga disiapkan.
Untuk tenaga pengajar, akan diseleksi ketat, termasuk calon kepala sekolah.
“Kami akan mencari tenaga pendidik yang memiliki kualifikasi terbaik, sesuai dengan kebutuhan sekolah model ini,” tambah Andi Palanggi.(*)
Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Sauki Maulana