TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Pemerintah mulai mengoperasikan Sekolah Rakyat pada tahun ajaran baru 2025/2026.
Tahun ini, ditargetkan 100 sekolah beroperasi di seluruh Indonesia.
Delapan sekolah di antaranya ada di Sulawesi Selatan.
Empat menggunakan aset Kementerian Sosial (Kemensos), sisanya disiapkan Pemprov Sulsel, serta Pemkab Wajo, Takalar, dan Sidrap.
Setiap sekolah akan dibangun di atas lahan minimal 5 hektare.
"Tahun depan akan dibangun sekolah rakyat yang lahannya minimal 5 hektare. Jadi sekitar 5, 6, 7 hektare tergantung besar lahan disiapkan pemda," ujar Kepala Dinas Sosial Sulsel, Abdul Malik Faisal, Kamis (5/6/2025).
Lahan disiapkan pemerintah daerah, sementara pembangunan ditanggung pemerintah pusat.
Setelah dibangun, sekolah akan dihibahkan ke Kemensos.
Fasilitas Sekolah Rakyat mencakup gedung belajar, asrama, hingga dapur umum.
"Di sana sudah ada asrama, boarding school, tempat mondok. Dapur menyiapkan makanan. Anak masuk di sana 100 persen dibiayai pemerintah," jelas Abdul Malik.
Anak-anak juga akan mendapatkan seragam lengkap, buku pelajaran, hingga laptop.
"Buku, pakaian, dan sistem belajar disediakan, dikasih laptop juga," tambahnya.
Sekolah Rakyat akan menggunakan sistem Learning Management System (LMS) untuk menunjang kegiatan belajar.
LMS umum digunakan untuk pembelajaran berbasis konten digital.
"Kalau misalnya setelah ikut proses belajar mengajar, materi bisa diakses di LMS termasuk tugas," katanya.