“Semua ini dilakukan karena Presiden sangat mencintai rakyatnya,” bebernya.
Robben meminta dukungan dari Luwu, khususnya dalam pengawasan pelaksanaan program.
“Kami mohon agar Bupati dapat mengutus kepala sekolah berintegritas, memiliki empati sosial tinggi, memahami kondisi peserta didik dan lingkungan, serta mampu menjadi pemimpin dan panutan,” pintanya.
Ia menambahkan, seluruh fasilitas Sekolah Rakyat disiapkan dengan standar kualitas terbaik, sesuai amanah Trilogi Presiden poin pertama.
Sekolah Rakyat di Bua
Patahuddin menilai Sekolah Rakyat dapat membantu menekan angka kemiskinan di Luwu.
“Karena memberi akses pendidikan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu,” ujarnya.
Ia berharap kehadiran Sekolah Rakyat mendorong rehabilitasi kawasan kumuh di sekitar lokasi sekolah.
“Ini bukan sekadar pendidikan, tapi juga solusi sosial dan ekonomi untuk masyarakat kami,” tandasnya.
Patahuddin didampingi Wakil Bupati Luwu, Sekretaris Daerah, Asisten III, Kepala BKAD, Kepala Dinas PUTR, dan Kepala Bagian Hukum.
Pemkab Luwu tengah mengupayakan pembangunan Sekolah Rakyat di Kecamatan Bua.
Program ini menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, menggunakan sistem asrama atau boarding school.
Kepala Dinas Pendidikan Luwu, Andi Palanggi menyebut, pihaknya tinggal menunggu tindak lanjut dari Kementerian PUPR dan Kementerian Sosial untuk pengukuran dan peninjauan langsung ke lokasi.
“Sekolah Rakyat rencananya akan dibangun di Kecamatan Bua. Kita tinggal menunggu Kementerian untuk turun langsung ke lokasi yang sudah kami siapkan, luasnya sekitar lima hektar,” ungkap Andi Palanggi saat ditemui di Rujab Bupati Luwu, Kecamatan Belopa Utara, Senin (23/6/2025).
Menurutnya, pengusulan pembangunan Sekolah Rakyat di Luwu dua bulan lalu.