Nurdiana mengaku akibat kerusakan lampu lalu lintas tersebut membuat kemacetan semakin sering terjadi.
“Sering terjebak macet di sini, apalagi kalau ada mobil besar yang melintas, tambah semrawut,” keluhnya.
Dirinya menilai, perbaikan lampu lalu lintas perlu dilakukan segera mengingat titik ini termasuk rawan kecelakaan.
“Bukan cuma macet, tapi nyawa juga taruhannya kalau lampu begini dibiarkan lama-lama,”jelasnya.
"Beberapa kali hampir terjadi kecelakaan karena pengendara dari arah berbeda sama-sama memacu kendaraannya untuk mendahului," sambungnya.
Dirinya pun berharap, perbaikan lampu lalu lintas ini bisa menjadi prioritas Pemerintah Kabupaten Bone demi menjaga keselamatan pengguna jalan dan kelancaran arus lalu lintas.
“Jangan tunggu ada korban dulu baru diperbaiki,”tandasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Bone belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab kerusakan maupun target waktu perbaikan.
Tribun-Timur.com masih berupaya menghubungi, namun belum mendapatkan respon.
Untuk diketahui, perempatan MT Haryono–Jalan Majang sendiri merupakan salah satu jalur utama penghubung antara kawasan perdagangan di pusat kota Watampone dengan permukiman padat penduduk.
Volume kendaraan yang melintas di lokasi ini setiap hari cukup tinggi, termasuk truk, mobil pribadi, sepeda motor, dan angkutan umum.