Hafid merupakan lulusan Kedokteran Universitas Indonesia.
Kemudian melanjutkan pendidikan spesialis THT di Singapura.
Tak berhenti di situ, ia juga sempat menempuh pendidikan lanjutan di Italia selama empat tahun.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Hafid membuka sebuah apotek di Jember dan menjalani kehidupan rumah tangga bersama sang istri,.
Istrinya juga seorang dokter asal Cianjur.
Namun, kehidupan bahagia itu berubah ketika sang istri meninggal dunia akibat kecelakaan.
Kesedihan Hafid semakin mendalam saat anak semata wayangnya meninggal dunia dalam kecelakaan ketika hendak pulang ke rumah.
Anaknya sedang menempuh pendidikan di Jerman dan hendak wisuda.
“Setelah itu saya benar-benar frustasi. Saya tinggalkan semua, termasuk apotek dan rumah,” ujar Hafid dalam wawancara tersebut, seperti dikutip TribunJatim.com via TribunJateng.com, Senin (28/7/2025).
Kini, rutinitas Hafid dimulai dari tempat tinggalnya di bawah kolong jembatan.
Setiap hari, ia berjalan kaki ke Masjid Kadilangu untuk beribadah.
Kemudian berziarah ke makam Sunan Kalijaga.
Lalu embali ke tempat tinggalnya untuk menyendiri.
Ada Kejanggalan Muncul
Sebelumnya, Hafid mengaku ke Mas Adi dirinya adalah alumni Universitas Indonesia Fakultas Kedokteran.