Komunitas Rumah Luwu Konsisten Bangkitkan Literasi Sejak 2017

Penulis: Muh. Sauki Maulana
Editor: Saldy Irawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemkab Luwu kini menggulirkan program literasi melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan. Terbaru, Bupati Luwu Patahuddin turun langsung membacakan dongeng untuk siswa SD. Orang nomor satu di Bumi Sawerigading itu itu mendatangi perpustakaan keliling di Desa Buntu Barana, Kamis (31/7/2025).

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Di saat Pemerintah Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan menggaungkan program literasi, sebuah komunitas kecil bernama Rumah Luwu bergerak senyap mengetuk pintu-pintu kesadaran literasi di tengah keterbatasan.

Sejak 2017, komunitas ini digerakkan oleh sekelompok mahasiswa dan pemuda yang resah melihat minimnya akses baca di desa.

Mereka memulai gerakan dari hal sederhana.

Mengumpulkan buku bekas, membuka lapak baca di tempat umum, hingga menjalin kerja sama dengan OSIS sekolah.

“Kami tidak menunggu program datang. Kami langsung turun ke lapangan, bawa buku ke tempat wisata, ke sekolah, ke mana saja yang ramai. Tapi selama ini kami jalan sendiri,” ujar Mahfud, salah satu penggerak Rumah Luwu, Kamis (31/7/2025).

Hanya saja, alumnus UNM itu mengaku, gerakan literasi punya dinamikanya sendiri.

Kata Mahfud, sangat sedikit yang mau mendedikasikan waktunya untuk mengurus gerakan literasi.

"Macam jemaah salat subuh, sedikit dan itu saja jemaahnya," kelakarnya.

Ia mengeluhkan, belum ada program pemerintah daerah yang benar-benar bersinergi atau mendukung secara langsung keberadaan mereka.

"Rumah Luwu konsisten bergerak  menumbuhkan literasi sejak tahun 2017 namun masih kurang perhatian program pemerintah untuk mengelola dan bersinergi dengan komunitas literasi di Luwu," keluhnya.

Program Literasi Dinas Perpustakan dan Kearsipan

Pemkab Luwu kini menggulirkan program literasi melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

Terbaru, Bupati Luwu Patahuddin turun langsung membacakan dongeng untuk siswa SD.

Orang nomor satu di Bumi Sawerigading itu itu mendatangi perpustakaan keliling di Desa Buntu Barana, Kamis (31/7/2025).

“Dongeng bukan sekadar hiburan, tapi media edukatif yang efektif untuk menanamkan nilai kehidupan dan memperluas imajinasi anak-anak,” kata Patahuddin, Kamis (31/7/2025).

Program literasi ini diklaim menjadi bagian dari RPJMD 2024–2029.

Dengan target peningkatan kegemaran membaca masyarakat dari 65,35 menjadi 70,83 dan indeks pembangunan literasi mencapai 70,28.

 

 

Laporan Jurnalis Tribun-Timur.com, Muh Sauki Maulana

Berita Terkini