Geng Motor di Makassar

Kesaksian Pemilik Warung yang Diserang Geng Motor di Makassar: 12 Orang Pakai Parang Panjang

Penulis: Muslimin Emba
Editor: Alfian
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

GENG MOTOR - Kolase tangkapan layar  rekaman CCTV aksi penyerangan geng motor di warung kelontong Jl Nuri Baru dan Masdar (20) pemilik warung, ditemui Rabu (23/7/2025) sore.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Empat hari berlalu, aksi penyerangan geng motor di warung kelontong Jl Nuri Baru, Kecamatan Mariso, Kota Makassar, masih terngiang di ingatan Masdar (20).

Masdar adalah pemilik warung kelontong yang viral diserang kawanan geng motor, pada Sabtu (19/7/2025).

Penyerangan geng motor pada pukul 04.27 Wita, itu membuat Masdar panik.

Meski saat itu, yang berjaga meladeni pembeli adalah ayahnya.

Masdar mengaku, sempat dibuat was-was oleh ulah para pelaku geng motor bersenjata tajam tersebut.

Ditemui, Rabu (23/7/2025) sore, Masdar menceritakan detik-detik penyerangan terjadi.

Mulanya ada tujuh pemuda dan remaja yang menghampiri warungnya dengan niat berbelanja.

Di saat yang sama, melintas kawanan geng motor dari depan warung miliknya.

Sontak, tujuh remaja yang hendak membeli itu, lari masuk ke dalam warung.

Baca juga: 23 Anggota Geng Motor Makassar Ditangkap Usai Bacok dan Busur Pemotor di Tiga Kecamatan

Melihat tujuh remaja itu kabur ke dalam warung, pelaku geng motor pun mengejar.

Hingga tiga dari mereka (anggota geng motor) terekam CCTV warung menyerang ke bagian kasir yang saat itu dijaga oleh ayah Masdar.

"Kan itu anak-anak dari dalam, mau kayaknya pergi di sini belanja. Belanja baru datang mi itu geng motor banyak lari masuk semua dikejarki," ujar Masdar.

"Disini ji (depan warung), tidak masuk ji itu geng motor. Sampai disini ji (depan warung), itu ji semua anak-anak lari masuk," sambungnya.

Baca juga: Geng Motor Makassar Kian Beringas! Serang Warung Dekat Polsek Mariso

Satu dari tiga anggota geng motor yang terekam CCTV itu, membawa parang.

Masdat menceritakan anggota geng motor sempat menodongkan parangnya ke arah sang ayah sebelum meninggalkan lokasi.

"Tidak adaji (yang luka dan barang yang diambil. Sebentar ji disini pergi mi yang bawa parang," ungkapnya.

Meski tidak melukai, aksi teror mereka kata Masdar, membuat ayahnya panik.

"Iye panik. Mundur juga ke belakang ada parang," beber pemuda 20 tahun ini.

Kawanan geng motor itu lanjut Masdar, diperkirakan berjumlah 12 orang.

Pasalnya, kata dia, ada sekitar enam motor yang beriringan sambil berboncengan.

"Enam motor kayaknya. Iye saling berboncengan. Sekitar jam 5 subuh," tuturnya.

Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Wahiduddin menegaskan, pelaku dalam penyerangan itu telah ditangkap sebelum videonya viral.

Wahid mengatakan, pelaku dalam video itu telah ditangkap saat penyerangan geng motor yang melukai lima orang pengendara, Minggu kemarin.

Di mana, dalam kasus tersebut, sebanyak 23 anggota geng motor diringkus Tim Jatanras Polrestabes Makassar dan Resmob Polda Sulsel.

Hanya saja, kata dia, video tersebut baru diunggah ke akun Instagram dan viral di sosial media.

"Jadi yang viral di Medsos itu salah satu warung yang diserang oleh geng motor, itu sebenarnya tersangkanya sudah diamankan," ujar Wahid.

"Cuma memang baru muncul (viral) di medsos. Salah satu pelakunya sudah diamankan di Polrestabes kemarin pada saat sudah diamankan tersangka," sambungnya.

Jika saja, masih ada pelaku yang belum tertangkap kata Wahid, maka akan tetap diselidiki.

"Itu bagian dari 23 yang diamankan kemarin di Polrestabes Makassar. Kalaupun memang ada pelaku yang belum diamankan, tetap dilakukan penyelidikan dan pencarian untuk diamankan," jelasnya.

Wahid juga meminta agar warga yang mendapati aksi kejahatan, agar tidak sungkan melapor langsung ke kantor polisi terdekat.

"Jadi tetap hubungi kantor polisi terdekat, kami akan melakukan tindakan untuk mengamankan pelaku," imbuhnya.

Sebanyak 23 anggota geng motor dari empat kelompok berbeda di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, ditangkap polisi usai melukai lima pengendara, Minggu kemarin.

Mereka diringkus Tim Jatanras Polrestabes Makassar, di tempat persembunyiannya masing-masing tanpa perlawanan.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana mengatakan, para pelaku dari empat kelompok geng motor berbeda mulanya berjanjian untuk melakukan tawuran.

Namun, saat di perjalanan menuju lokasi, mereka mendapati pengendara langsung melakukan penyerangan.

Korbannya, ada yang diparangi di bagian kepala, dipanah dengan busur hingga ditikam menggunakan badik.

"Belum ketemu dengan geng motor yang dituju, mereka sudah bertemu dengan sekelompok orang yang berada di pinggir jalan dan itulah yang mereka serang," ujar Arya saat merilis pelaku, Senin (21/7/2025).

"Mereka seram sehingga mengakibatkan korban ini mengalami luka yang cukup parah di bagian kepala karena dibacok dan juga beberapa korban yang terkena panah busur," sambungnya.

Sepuluh dari 23 orang yang ditangkap lanjut Arya, merupakan pelaku utama.

"Yang melakukan pembacokan itu ada tiga orang dan sisanya ada yang membawa hingga senjata tajam," ujarnya.

Dalam kasus itu, polisi menyita dua unit motor yang digunakan pelaku beraksi.

Selain itu, polisi juga menyita parang, celurit dan anak panah busur lengkap dengan ketapel-nya.

Para pelaku dijerat dua pasal berbeda dengan ancaman hukuman 9-12 tahun penjara.

"Untuk para pelaku kita kenakan Pasal 170 KUHPidana dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun," tegas Arya.

"Dan setiap orang yang membawa senjata tajam kita gunakan Undang-Undang Darurat dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun pekerjaan," tuturnya.(*)

 

Berita Terkini