TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Infrastruktur jalan menjadi salah satu masalah yang kerap dikeluhkan masyarakat.
RT/RW sebagai penyambung lidah masyarakat punya peran untuk menyampaikan aspirasi itu.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar Zuhaelsi Zubir menyampaikan, tugas RT/RW tidak hanya mengumpulkan aspirasi masyarakat, tapi juga memantau kondisi lingkungan.
Titik atau ruas jalan yang butuh sentuhan bisa disampaikan melalui forum di tingkat kelurahan atau kecamatan.
"Kalau ada jalan rusak misalnya, bisa disampaikan ke RT/RW nanti mereka berkoordinasi dengan kelurahan," ucap Zuhaelsi Zubir, Senin (11/8/2025).
RT/RW juga bisa mengusulkan proposal perbaikan jalan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU).
Jika dianggap krusial dan sangat dibutuhkan maka Dinas PU akan melakukan intervensi atau tindakan
"Kita akan tindak lanjuti, kalau itu mendesak kita akan kirim tim untuk meninjau bagaimana kebutuhan dan penanganan yang akan dilakukan," tuturnya.
Keberadaan RT/RW dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
Termasuk perbaikan jalan dan drainase melalui gotong royong.
Dengan peran aktif RT/RW, perbaikan jalan di Makassar diharapkan dapat berjalan efektif dan partisipatif.
Sehingga perbaikan jalan dan drainase memberi manfaat lebih besar bagi masyarakat.
Peran RT/RW tidak hanya sampai pada pengusulan, tapi juga memastikan perbaikannya sesuai standar.
Jika sudah dimanfaatkan, maka RT/RW harus memassifkan edukasi untuk menjaga sarana dan fasilitas umum yang diberikan.
RT/RW membantu membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya partisipasi aktif dalam menjaga lingkungan.
Begitu juga dengan drainase, masyarakat diharapkan menjaga kebersihan drainase di wilayah masing-masing.
"Kalau bisa RT/RW ajak masyarakat gotong royong. RT/RW harus jadi contoh yang baik," tuturnya. (*)