Meski Denmark sebagai negara induknya tergabung dalam NATO, Greenland memiliki status otonomi yang membuatnya tetap netral secara politik.
Dengan lokasi yang jauh dari pusat konflik dunia dan wilayah pegunungan yang sulit dijangkau, Greenland menjadi pilihan aman untuk menghadapi potensi perang.
5. Selandia Baru
Dikenal dengan demokrasi yang stabil dan sejarah panjang tanpa konflik besar, Selandia Baru menawarkan tempat perlindungan yang ideal.
Dengan tanah subur, air bersih, serta kemampuan memproduksi pangan secara mandiri, negara ini memiliki segala yang dibutuhkan untuk bertahan di tengah kekacauan dunia.
6. Bhutan
Terletak di Pegunungan Himalaya, Bhutan adalah negara kecil yang memiliki kebijakan netralitas tinggi.
Negara ini menghindari keterlibatan diplomatik yang dapat memicu konflik, menjadikannya target yang tidak menarik bagi agresor.
Letaknya yang terpencil juga memberikan perlindungan tambahan.
7. Irlandia
Meski berbatasan dengan Inggris yang berpotensi terlibat dalam konflik besar, Irlandia tetap menjaga kebijakan luar negeri yang netral.
Negara ini bukan anggota NATO dan membutuhkan persetujuan pemerintah serta PBB untuk terlibat dalam konflik.
Sikap ini menjadikannya salah satu lokasi yang aman.
8. Swiss
Swiss memiliki reputasi sebagai negara netral dengan sistem pertahanan yang tangguh.
Dikelilingi oleh pegunungan dan dilengkapi bunker nuklir, negara ini siap menghadapi ancaman apapun.
Lokasinya yang terkurung daratan semakin memperkuat posisinya sebagai tempat berlindung yang aman.
9. Indonesia
Indonesia masuk dalam daftar ini berkat kebijakan luar negeri yang bebas aktif.
Sikap netralnya dalam berbagai isu internasional membuatnya kecil kemungkinan menjadi target konflik global.
Dengan kekayaan sumber daya alam dan luas wilayah yang besar, Indonesia memiliki potensi untuk bertahan dalam kondisi darurat global.
10. Tuvalu
Sebagai negara kecil di Samudra Pasifik, Tuvalu terkenal akan keterpencilannya.
Populasinya yang kecil serta sumber daya yang terbatas menjadikannya kurang menarik sebagai target serangan.
Negara ini memiliki kemampuan untuk hidup mandiri, menjadikannya salah satu lokasi paling aman.
Langkah Persiapan Menghadapi Perang Dunia III
Ledakan nuklir dan dampaknya yang besar sering kali membuat banyak orang tidak siap menghadapi skenario terburuk.
Namun, dengan kemajuan teknologi dan persiapan yang tepat, Anda dapat meningkatkan peluang bertahan hidup.
Berikut beberapa langkah yang dapat diambil, dikutip dari parcilsafety.com:
1. Siapkan Perlengkapan Bertahan Hidup
Ketersediaan barang-barang esensial sangat penting.
Simpan makanan tahan lama, air bersih, senter, baterai, radio bertenaga baterai, serta sumber energi alternatif.
Pastikan Anda mengetahui di mana membeli perlengkapan ini untuk memastikan persiapan maksimal.
2. Cari Tempat Aman
Identifikasi lokasi perlindungan di sekitar Anda.
Pastikan untuk mengetahui tempat-tempat yang disiapkan komunitas setempat untuk menghadapi bencana.
Lokasi ini bisa menjadi tempat penyimpanan barang dan perlindungan Anda selama masa darurat.
3. Buat Rencana Darurat
Pastikan seluruh anggota keluarga mengetahui rencana Anda. Tentukan lokasi pertemuan jika terjadi bencana.
Komunikasikan dengan jelas bagaimana setiap orang dapat mencapai tempat perlindungan dari rumah, sekolah, atau tempat kerja.
Simpan rencana ini bersama perlengkapan darurat Anda dan perbarui secara berkala.
Dengan memahami langkah-langkah tersebut, Anda bisa lebih siap menghadapi situasi yang tidak terduga.
Semoga dunia tetap damai, tetapi persiapan adalah kunci untuk menghadapi segala kemungkinan.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 10 Negara Paling Aman Ditinggali jika Perang Dunia III Terjadi, Ada Indonesia karena Posisi Netral