“11 pemain asing, what di you think Pello Benson, Agu Casmir, Prince Kabir & Bizzaro?” Tulis @garagarabola
“Wkwkwkwk pemain asing kabeh,” tulis @mrEko_84
Musim ini, Persib Bandung sudah dipastikan menjadi juara setelah torehan poin mereka tak terkejar oleh tim-tim di bawahnya dengan dua pertandingan tersisa.
PSIM Yogyakarta, Bhayangkara Presisi FC, dan Persijap Jepara menjadi tiga tim promosi dari Liga 2 Indonesia.
Sementara itu hingga pekan ke-32 ini, PSIS Semarang menjadi tim yang sudah dipastikan degradasi.
Dengan dua pertandingan tersisa, lima tim masih berpeluang degradasi ke Liga 2 musim depan.
Lima tim itu adalah Persis Solo (35 poin) di posisi 13, Madura United (33 poin) di posisi 14, Semen Padang (32 poin) di posisi 15.
Barito Putera (31 poin) di posisi 16, dan PSS Sleman (28 poin) di posisi 17.
Sejarah Pemain Asing di Liga Indonesia
Pemain asing sudah hadir di sepak bola Indonesia sejak era Galatama (1979-1994).
Klub pertama yang merekrut pemain asing adalah Pardedetex, yang menghadirkan pemain dari Inggris dan Brasil.
Namun, larangan pemain asing pada 1983 sempat menurunkan pamor liga ini.
Era Liga Indonesia dimulai pada 1994 dengan pembukaan kembali pintu bagi pemain asing.
Klub-klub seperti Persija dan Pelita Jaya sempat mendatangkan legenda dunia seperti Roger Milla dan Mario Kempes.
Regulasi pemain asing berubah-ubah sepanjang waktu, mulai dari sistem marquee player pada 2017 hingga kuota 5+1 yang berlaku sejak 2022.
Terbaru, PT LIB mengajukan penambahan kuota hingga 11 pemain, yang masih menunggu keputusan final dari PSSI. (Tribunwow)