Liga 1

Tunggu Persetujuan PSSI, PT LIB Ingin Tambah Kuota Pemain Asing Musim Depan Jadi 11 Orang

Editor: Sudirman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LIGA 1 - Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus (Tengah) dalam konferensi pers RUPS PT LIB di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (26/6/2024). Ferry Paulus mengatakan bahwa mereka telah mengirimkan proposal untuk menambah kuota pemain asing. 

TRIBUN-TIMUR.COM - PT Liga Indonesia Baru (LIB) akan menambah kuota pemain asing Liga 1 musim 2025 / 2026.

Direktur PT LIB Ferry Paulus mengatakan, Liga 1 kemungkinan akan dimulai 1 atau 2 Agustus 2025.

PT LIB telah mengirimkan proposal untuk penambahan kuota pemain asing.

Musim 2024 / 2025, maksimal pemain asing setiap klub sebanyak delapan orang.

Dari delapan orang, enam diantaranya bisa bermain satu laga.

Baca juga: Jadwal PSM Makassar Pekan 33, dan Skenario Barito Putera Terdegradasi atau Bertahan di Liga 1

Sementara musim depan rencananya setiap klub bisa menggunakan 11 pemain asing, delapan bisa main.

"Tentunya yang ambil keputusan yaitu PSSI," ujar Ferry Paulus, saat jumpa pers yang digelar di Kantor PT LIB, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (15/5/2025).

“Saya belum bisa memberi jawaban pasti, tetapi rasanya ini belum bisa dipenuhi, tapi apa memang delapan didaftarkan delapannya main, atau 11 didaftarkan delapan pemain, kita belum tahu," tambah Ferry.

Salah satu alasan klub bisa memakai 11 pemain asing agar bisa bersaing di kompetisi level Asia.

Jawaban ini juga menepis anggapan bahwa selama ini harga pemain lokal banyak yang mahal dibandingkan pemain asing.

"Kalau yang Liga 1 itu memang ide awalnya karena memang karena kita mau compete di Asia, jadi bukan karena harga pemain lokal mahal dan sebagainya," jelas dia.

"Mulai musim ini, di Asia sudah bebas (kuota pemain asing). Berangkat dari itu, makanya kami buat proposalnya untuk tiga tahun ke depan. Setidaknya akhir Mei sudah ada keputusan," lanjut dia.

Sejumlah warganet merespons usulan tersebut dengan nada skeptis dan kritik tajam. 

Salah satunya, akun @bukanverdonk menulis, "Itu kuota pemain asing dibanyakin biar kalo ada yang speak up satu masih banyak sisanya gitu ya?"

Akbaraja 2310 juga menambahkan, "11 pemain asing tapi gaji masih suka nunggak, verifikasi klub gak jelas dan ngasal apa gak ngerepotin klub? Mending balik ke sistem 3+1."

“11 pemain asing, what di you think Pello Benson, Agu Casmir, Prince Kabir & Bizzaro?” Tulis @garagarabola

“Wkwkwkwk pemain asing kabeh,” tulis @mrEko_84

Musim ini, Persib Bandung sudah dipastikan menjadi juara setelah torehan poin mereka tak terkejar oleh tim-tim di bawahnya dengan dua pertandingan tersisa.

PSIM Yogyakarta, Bhayangkara Presisi FC, dan Persijap Jepara menjadi tiga tim promosi dari Liga 2 Indonesia.

Sementara itu hingga pekan ke-32 ini, PSIS Semarang menjadi tim yang sudah dipastikan degradasi.

Dengan dua pertandingan tersisa, lima tim masih berpeluang degradasi ke Liga 2 musim depan.

Lima tim itu adalah Persis Solo (35 poin) di posisi 13, Madura United (33 poin) di posisi 14, Semen Padang (32 poin) di posisi 15.

Barito Putera (31 poin) di posisi 16, dan PSS Sleman (28 poin) di posisi 17.

Sejarah Pemain Asing di Liga Indonesia

Pemain asing sudah hadir di sepak bola Indonesia sejak era Galatama (1979-1994).

Klub pertama yang merekrut pemain asing adalah Pardedetex, yang menghadirkan pemain dari Inggris dan Brasil.

Namun, larangan pemain asing pada 1983 sempat menurunkan pamor liga ini.

Era Liga Indonesia dimulai pada 1994 dengan pembukaan kembali pintu bagi pemain asing.

Klub-klub seperti Persija dan Pelita Jaya sempat mendatangkan legenda dunia seperti Roger Milla dan Mario Kempes.

Regulasi pemain asing berubah-ubah sepanjang waktu, mulai dari sistem marquee player pada 2017 hingga kuota 5+1 yang berlaku sejak 2022.

Terbaru, PT LIB mengajukan penambahan kuota hingga 11 pemain, yang masih menunggu keputusan final dari PSSI. (Tribunwow)

 

 

 

Berita Terkini