Kalaksa BPBD Sidrap, Sudarmin mengatakan, ketiga korban tidak ditemukan di saluran irigasi yang sama dikarenakan terpisah setelah terbawa arus irigasi yang bercabang.
"Jadi kalau saya lihat dari peta saluran irigasi, kami telusuri dari Baranti kemudian masuk daerah Serean, kemudian irigasi tembus juga Lakessi. Perkiraan kami kan ada bercabang saluran, yang dua ini masuk ke Serean tembus dengan Mojong. Satu ini melalui irigasi dekat jembatan melalui Tanete Allakkuang," jelasnya.
Penemuan pertama terjadi di pintu irigasi Desa Allakuang, Kecamatan Maritengngae.
Warga menemukan jasad bayi laki-laki.
Tak berselang lama, warga Desa Talumae, Kecamatan Watang Sidenreng, juga menemukan jasad balita laki-laki di antara tumpukan sampah di saluran air.
Kemudian, satu mayat perempuan ditemukan di tepian saluran irigasi Serean, Kecamatan Maritengngae.
"Iya benar ada laporan masuk (penemuan tiga mayat). Sementara kami ke lokasi," kata Kasat Reskrim Polres Sidrap, AKP Setiawan, saat dihubungi Tribun-Timur.com.
Setiawan menyampaikan, ketiga mayat tersebut telah dievakuasi ke RSUD Nene Mallomo, Pangkajene, untuk keperluan otopsi dan identifikasi.
"Sementara yah, nanti kami beri informasi," singkatnya.(*)