TRIBUN-TIMUR.COM- Ketua PSSI Erick Thohir menyatakan Yuran Fernandes tidak sepatutnya menjelek-jelekkan Liga 1 kecuali punya bukti.
Nama Yuran sempat jadi perbincangan dalam beberapa hari terakhir.
Menurut Erick Thohir, tidak sepatutnya Yuran menjelek-jelekkan Liga 1 tanpa bukti yang jelas.
“Jangan gini loh. Cari makan di sini, berkarya di sini, ngejelek-jelekin liga kita. Kecuali dia ada bukti.”
“Kalau ada bukti, dia bilang oh wasit ini dibayar. Pemain ini dibayar. Oh ini dibayar. Ya kita tangkap gitu. Tapi dia sudah minta maaf. Tapi saya minta liga juga bertindak keras kepada liga dan pemainnya,” ucap Erick Thohir di Tangerang Selatan, Selasa (6/5/2025).
Erick Thohir menilai Yuran sebaiknya bisa memilih berkarier di liga lain di luar Liga 1.
Yuran Fernandes sendiri sudah membela PSM Makassar sejak 2022.
“Sudah minta maaf ya? Dia sudah minta maaf, cuma kalau dia menyesali, ya jangan main di Indonesia. Main saja di luar lain. Kalau dia menyesal main di Indonesia, jangan main di Indonesia. Main di tempat lain saja,” tutur Erick Thohir.
Namun, Erick terkejut dengan sanksi dijatuhkan Komite Disiplin (Komdis) PSSI kepada pemain PSM Makassar, Yuran Fernandes.
Komdis PSSI melarang Yuran Fernandes berkecimpung 12 bulan di sepak bola Indonesia selama 12 bulan dan denda Rp 25 juta.
Hal ini buntut kritikan bek nomor punggung 4 PSM Makassar itu terhadap persepakbolaan Indonesia di Instagram Storynya @yur4anfernandes pada Sabtu (3/5/2025).
Meski akhirnya, unggahan tersebut dihapus dan Yuran Fernandes memberikan klarifikasi.
Terkejutnya Erick Thohir atas sanksi Yuran Fernandes disampaikan Owner PSM Makassar, Sadikin Aksa.
Sadikin Aksa mengaku telah bertemu dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sebelum adanya keputusan Komdis PSSI.
Pertemuannya dengan Erick Thohir membahas sejumlah hal, termasuk situasi melibatkan Yuran Fernandes.