TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO - Sejumlah pejabat di lingkup Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) dinonaktifkan.
Kabar tersebut dibenarkan Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Jeneponto, Syarifuddin.
Ia mengatakan telah menerima surat pemberhentian, meski masa berlakunya baru berlaku 15 hari ke depan.
"Iya, hari ini saya sudah terima, tapi suratnya berlaku 15 hari ke depan. Artinya, saat ini saya masih menjabat, tapi setelah itu tidak lagi," ujar Syarifuddin via telepon, Kamis (7/8/2025).
Surat pemberhentian itu diserahkan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Jeneponto, Muh Arifin Nur di ruang kerjanya.
Ia menduga pencopotan jabatannya berkaitan dengan absensi kehadiran.
"Tapi kan kemarin check lock (absensi sidik jari) di kantor rusak, tidak berfungsi jadi pakai manual tapi tidak diakui, sebelumnya disuruhki mengundurkan diri tapi saya tolak," bebernya.
Karena menolak mundur, kata Syarifuddin, pihak tertentu mencari celah lain untuk menonaktifkannya.
"Akhirnya disitumi dicari yang lain-lain, kalau tidak ada itu diminta baik-baik tidak mundur maka begitumi, dicarikan lagi celah yang lain," jelasnya
Syarifuddin menilai kebijakan tersebut tidak adil karena menurutnya masih banyak pejabat lain yang tidak hadir tetapi tidak mendapat sanksi serupa.
"Yang diperiksa kemarin karena tidak kehadiran cuma saya, sementara kita ASN ini banyak, banyak juga kepala dinas kenapa kita saja yang dikasi begitu, jadi seakan-akan saya anggap tidak adillah di kami toh, karena saya sudah melaksanakan tugas dengan baik tapi dianggap tidak aktiflah," ujarnya kecewa.
Beberapa pejabat lain yang juga dikabarkan dinonjobkan.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Rahman Nara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Arfan Sanre, Sekretaris Kesbangpol Syamsul Ardi Djahini, Kasubag Hukum dan Persidangan DPRD Faisal Agung, Kabag Kesekretariatan DPRD Muhammad Yusuf dan Kasubag Rumah Tangga DPRD Nurlaila," bebernya
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Arfan Sanre, saat dikonfirmasi juga membenarkan informasi tersebut.
Ia mengaku dinonaktifkan karena alasan kedisiplinan.