TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Biaya perpisahan murid Taman Kanak-kanak (TK) Al Khoiriyah Makassar yang mencapai Rp1 juta menuai keluhan dari orang tua murid.
Menanggapi hal ini, Ketua Yayasan Yaspindo Makassar yang menaungi TK Al Khoiriyah, Dr. Syahruddin Yasen mengaku bahwa besaran biaya tersebut telah disepakati orang tua murid sebelumnya.
Namun, setelah adanya surat edaran dari Mendikdasmen yang mengimbau agar sekolah tidak menggelar wisuda yang membebani, pihak yayasan kemudian melakukan rapat.
"Setelah itu kami pihak yayasan berpikir, karena ada edaran maka kami turunkan lagi menjadi Rp800 ribu," jelas Yasen kepada Tribun-Timur.com, Rabu (7/6/2025) malam.
"Itupun belum disepakati dan baru mau dibicarakan ulang pada rapat besok," sambungnya.
Tidak Dapat Dana BOS
Yasen menjelaskan, alasan pihaknya menetapkan tarif sebesar itu karena TK Al Khoiriyah tidak mendapatkan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS).
"Termasuk TK kami yang mengharapkan biaya penyelenggaraan dan perbaikan sarana prasarana sekolah dari selisih uang penamatan," tuturnya.
Soal Penahanan Ijazah
Ia juga menegaskan, ijazah murid hanya akan ditahan jika orang tua tidak membayar biaya foto ijazah, sewa toga, dan kebutuhan dokumen penting lainnya seperti ijazah dan rapor.
"Soal acara penamatan bisa saja kami tidak lakukan, tetapi mereka harus membayar biaya-biaya yang telah kami keluarkan yang semestinya untuk persiapan acara yang mereka sepakati dalam dua kali rapat," katanya.
Ia membantah jika keputusan soal biaya wisuda diambil sepihak. Menurutnya, TK Al Khoiriyah justru mematok SPP murah demi membantu masyarakat menengah ke bawah.
"Bayangkan honor guru yang mengajar hanya antara Rp300 ribu sampai Rp500 ribu, itupun dari SPP anak mereka yang hanya Rp60 ribu per bulan, bayarnya tidak lancar lagi," ucapnya.
"Jika tak ada uang masuk dari SPP mereka, maka uang pribadi saya pakai bayar," sambung Yasen.
Keluhan Orang Tua