Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Respon Akademisi Soal Dugaan Plagiat Logo HUT Jeneponto: Sangat Miris

Akademisi Hardianto Haris kritik logo HUT Jeneponto ke-162 yang diduga plagiat. Ia nilai hal itu mencoreng citra daerah dan merusak kepercayaan publik

Tribun Timur
LOGO PLAGIAT - Akademisi Universitas Pancasakti Makassar, Hardianto Haris saat ditemui di Warkop Diagonal, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Jumat (8/12/2023) sore. Akademisi Hardianto Haris kritik logo HUT Jeneponto ke-162 yang diduga plagiat. Ia nilai hal itu mencoreng citra daerah dan merusak kepercayaan publik 

TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO – Pemenang sayembara logo Hari Jadi ke-162 Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, menuai kritik dari berbagai pihak.

Salah satunya datang dari akademisi Universitas Pancasakti Makassar, Hardianto Haris.

Pria yang akrab disapa Anto itu menyebut, pemenang sayembara logo HUT Jeneponto yang diduga plagiat telah merusak kepercayaan publik.

“Sangat miris dengan keputusan dewan juri yang memenangkan peserta lomba desain logo Hari Jadi Jeneponto ke-162 karena disinyalir beberapa item dalam logo tersebut diduga kuat tidak orisinal atau hasil plagiasi,” kata Anto, Sabtu (26/4/2025).

Menurut dia, hal itu seharusnya tidak terjadi, apalagi dalam momen penting seperti hari jadi daerah, karena dapat mencoreng citra Jeneponto.

Terlebih lagi, sayembara desain logo tersebut diselenggarakan oleh pemerintah kabupaten.

“Logo hari jadi daerah itu bukan hanya masyarakat lokal Jeneponto yang akan melihat, tetapi masyarakat luar pun akan melihat dan menilai. Jika logo itu ada unsur plagiasinya, maka daerahlah yang akan ikut dijudge negatif oleh masyarakat luar,” ungkapnya.

Pemenang desain logo adalah Ismail Naba, ASN dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulsel.

Ismail ditetapkan sebagai juara setelah disahkan oleh dewan juri utama, Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto, Paris–Islam.

Namun, keputusan itu menuai kontroversi karena dinilai tidak profesional.

“Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto pasti paham tentang konsekuensi pelaku plagiat. Jika bukan digugat secara hukum, akan disanksi secara sosial bahwa Pemerintah Daerah Jeneponto menunjukkan kurang integritas dan profesionalisme karena logo Hari Jadi Jeneponto ke-162 saja ada unsur plagiatnya,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, pemenang sayembara logo Hari Jadi ke-162 Kabupaten Jeneponto telah diumumkan pada Minggu (20/4/2025).

Ismail Naba SE keluar sebagai pemenang berdasarkan keputusan dewan juri.

Namun, desain milik Ismail menuai kontroversi karena diduga hasil plagiat.

Berdasarkan penelusuran Tribun-Timur.com melalui Google Lens, Selasa (22/4/2025), sejumlah elemen dalam desain tersebut memiliki kemiripan dengan gambar di Pinterest dan DevianArt.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1/2
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved
close [x]