Passobis Ditangkap

Dibongkar Danrem 141 Brigjen Andre Clift Rumbayan, Passobis Tipu Keluarga Besar TNI Rp 1,6 Milliar

Editor: Muh Hasim Arfah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KELUARGA TENTARA DITIPU- Danrem 141 Toddopuli, Brigjen TNI Andre Clift Rumbayan melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) di Kabupaten Sinjai, Senin (20/01/2025) pagi. Brigjen TNI Andre Clift Rumbayan membongkar Keluarga Besar TNI (KBT)  tertipu sebesar Rp1,6 miliar namun belum terbongkar hingga saat ini.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sebanyak 40 orang Passobis ditangkap Detasemen Intel (Denintel) Kodam XIV Hasanuddin atas dugaan penipuan mencatut nama TNI.

Penangkapan yang berlangsung di Kabupaten Sidrap pada Kamis kemarin itu, diumumkan ke awak media di kantor Denintel Kodam XIV Hasanuddin, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Jumat (25/4/2025).

Konferensi pers itu, dipimpin Komandan Korem 141/Toddopuli, Brigjen TNI Andre Clift Rumbayan, didampingi Danpomdam XIV Hasanuddin Kolonel Cpm Imran Ilyas, Asintel Kodam XIV/Hsn Kolonel Inf Robinson Tallupadang dan Kapendam XIV/Hsn Kolonel Arm Gatot Awan Febrianto.

"Iya, dari hasil pengembangan dan penyelidikan yang dilakukan tim intel dan tim gabungan Kodam XVI Hasanuddin," kata Brigjen TNI Andre Clift Rumbayan.

"Kami sudah men treking dari tim Cyber kami untuk mencari lokasi yang mencurigakan," sambungnya.

Terungkap dugaan penipuan yang mencatut nama petinggi Kodam XIV Hasanuddin lanjut Brigjen TNI Andre, diketahui setelah ada masyarakat yang melapor.

"Itu berdasarkan laporan dari masyarakat yang merasa sudah kena tipu, dan mereka laporkan kepada kami karena yang dia terima itu memakai nama pejabat di institusi kami," jelasnya.

PASSOBIS DITANGKAP - Suasana konferensi pers penangkapan 40 terduga pelaku sobis asal Sidrap di kantor Denintel Kodam XIV Hasanuddin, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Jumat (25/4/2025). (Muslimin Emba Tribun Timur)

Sehingga dia datang kepada kami,"apa betul ada pemesanan seperti ini atas nama bapak ini," lanjutnya menirukan.

Brigjen TNI Andre pun menegaskan, nama pejabat yang dicatut terduga pelaku adalah tidak benar.

Bahkan kata dia, salah satu korban merupakan Keluarga Besar TNI (KBT).

"Kebetulan namanya itu adalah pejabat kami, dan itu bohong, tidak nyata. Dan juga ada salah satu KBT (Keluarga Besar TNI) kita yang tertipu sebesar Rp1,6 miliar. Sampai sekarang belum terungkap," bebernya.

Adapun modus terduga pelaku lanjut Andre, menggunakan jaringan media sosial.

"Menggunakan jaringan media sosial, seolah olah dia cetak kartu nama TNI biar meyakinkan bahwa yang pesan itu kita," terang Andre.

Adapun bentuk pesanan yang ditawarkan kata Andre berupa pesanan makanan.

"Makanan, catering. Itukan harus dibayar. Nanti yang dibayar tidak sesuai dengan yang dia pesan, kan gitu, dia transfer," tuturnya.

Halaman
1234

Berita Terkini