Dalam suasana duka ini, semangat yang ditinggalkan Paus Fransiskus justru semakin menguat.
Ia menginspirasi pemimpin agama seperti Nasaruddin Umar untuk terus menyalakan obor perdamaian.
Dunia membutuhkan lebih banyak sosok seperti mereka, yang tidak hanya berbicara soal iman, tapi juga mempraktekkannya dalam cinta dan aksi nyata.
Kini, tongkat estafet moral itu berada di tangan para penerus.
Nasaruddin adalah salah satu tokoh yang layak menyandang peran tersebut.
Dalam dunia yang makin terpolarisasi, ia bisa menjadi suara penyeimbang.
Kepergian Paus Fransiskus memang menyisakan duka.
Namun, semangatnya tetap hidup.
Bersama tokoh seperti Nasaruddin Umar, dunia masih punya harapan.
Harapan bahwa agama akan tetap menjadi cahaya penerang, bukan bara yang membakar jembatan.
Dalam cahaya itulah, keduanya dikenang sebagai Bapak Semua Agama yang menunjukkan bahwa cinta dan iman bisa menyatu dalam damai.(*)