Selain jalur udara, keduanya juga membahas rencana pengembangan transportasi laut.
“Ke depan kita juga ingin konektivitas laut. Sama, beliau 70 persen, saya 30,” ujarnya.
Tak hanya itu, rencana pengoperasian pesawat jenis seaplane juga masuk dalam pembahasan. Dengan sekitar 70 pulau berpenghuni di wilayah tersebut, penggunaan seaplane dinilai sangat potensial untuk menjangkau daerah terpencil.
Sebelumnya, Pemprov Sulsel telah membuka rute penerbangan Makassar–Selayar menggunakan pesawat ATR-72 dengan jadwal setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu.
Andi Sudirman menyebut fokus selanjutnya adalah mengaktifkan kembali Bandara Arung Palakka di Bone. Menurutnya, minat masyarakat terhadap rute Bone–Kendari cukup tinggi.
“Termasuk nanti ke Bone, Kendari. Banyak minta Bone–Kendari, sekarang angkutan feri tinggi. Jadi tidak dapat tumpangan,” katanya.
“Kemarin penuh terus (Bone–Kendari), tapi ke Makassar kurang. Bone–Kendari ini banyak,” lanjutnya.
Selain rute tersebut, Andi Sudirman juga menyasar penerbangan dari Kabupaten Badung, Bali ke Selayar. Ia juga mengusulkan pembukaan rute Toraja–Manado.
“Selain itu kita mengusung Badung–Selayar, kita usul juga Toraja–Manado,” jelasnya.
Pemerintah daerah kini didorong untuk fokus mengembangkan sektor pariwisata. Dengan terbukanya akses penerbangan, peluang mendatangkan wisatawan domestik hingga mancanegara semakin besar.
Berikut profilnya
Andi Sumangerukka merupakan pensiunan perwira tinggi TNI Angkatan Darat (AD).
Jenderal Asal Makassar itu pensiun dengan menyandang pangkat Mayor Jenderal (Mayjen) alias bintang dua.
Dalam kontestasi Pilkada Sulwesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka mencoba peruntungan maju sebagai calon Gubernur Sulawesi Tenggara.
Andi berpasangan dengan Huaga.