Aksi nekat Bripka AR itu, lanjut Ardiansyah, dilakukan di dalam mobil anggota BNNP Sulsel yang digunakan membawanya dari Polres Sinjai menuju Kota Makassar.
Di dalam mobil perjalanan menuju Kota Makassar, Bripka AR yang duduk di kabin belakang, kata Ardiansyah, melihat cairan pembersih di dalam mobil.
Cairan pembersih itu, lanjut dia, seketika diteguk Bripka AR.
"Ternyata anggota itu (Tim BNNP) itu sudah lama menyimpan cairan itu (pembersih) itu di belakang, nah dilihat sama anggota tersebut, jadi dia (Bripka AR) langsung teguk aja," ungkap Ardiansyah kepada tribun.
Tim BNNP Sulsel kata Ardiansyah, baru mengetahui Bripka AR meneguk cairan pembersih setelah dirinya muntah.
"Jadi posisinya, anggota (BNNP Sulsel) tahunya itu setelah (Bripka AR) muntah-muntah di kendaraan," bebernya.
Sebelumnya diberitakan, Seorang oknum anggota Polres Sinjai, meninggal dunia setelah ditangkap personel Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan.
Jenazah oknum berinisial Bripka AR itu, pun dibawa ke RS Bhayangkara Makassar, untuk diotopsi, Senin malam.
Kabid Pemberantasan dan Intelijen BNNP Sulsel, Kombes Pol Ardiansyah membenarkan meninggalnya Bripka AR usai penangkapan tersebut.
"Jam 6 pagi tadi autopsinya baru saja selesai," kata Kombes Pol Ardiansyah kepada tribun, Selasa (4/2/2025).
Tersiar kabar, almarhum meninggal dunia setelah meneguk cairan pembersih kaca.
Namun Ardiansyah tidak mau berspekulasi lebih jauh sebelum mengaku, hasil autopsi dari RS Bhayangkara keluar.
"Ini menunggu hasil autopsinya Bhayangkara, karena para dokter di situ belum ada hasilnya. Jadi Untuk lebih jelasnya, menunggu hasil autopsi nantinya," jelasnya.
Ardiansyah juga membenarkan bahwa Bripka AR merupakan oknum polisi yang bertugas di Polres Sinjai.
"Ia yang bersangkutan anggota Polres Sinjai," tuturnya.