"Juga tidak disediakan galon air mineral lagi, semua membawa minuman sendiri masing-masing dari rumah," jelas Ratna pada Jumat.
Efisiensi perjalanan dinas
Untuk perjalanan dinas, kantor tempat Ratna bekerja pun menerapkan efisiensi perjalanan dinas luar kota.
Sementara itu untuk dinas dalam kota harus menggunakan kendaraan operasional kantor saja.
Ratna mengungkapkan, perjalanan dinas luar kota mayoritas akan diganti dengan Zoom meeting.
"Kecuali urgent dan mengharuskan hadir secara langsung di luar kota. Itu pun dilakukan dengan selektif," tegasnya.
"Kami juga diminta untuk mengefektifkan papperless, dan online (elektronik), meminimalisir penggunaan kertas untuk surat dinas dan lain-lain, karena ditiadakan anggaran untuk ATK," tambah Ratna.
Listrik dipadamkan
Sementara itu, ASN yang berkantor di Jakarta Pusat, Nadya (bukan nama sebenarnya), mengatakan instansinya menerapkan penghematan untuk air minum dan tisu toilet.
Selain itu, jam kerja menjadi lebih ketat, yakni pukul 07.30 WIB sampai 16.00 WIB.
"Efisiensi yang terasa untuk penghematan air minum, pemakaian tisu toilet," ungkap Nadya pada Jumat.
"Jam kerja pada 07.30-16.00, di luar jam tersebut, listrik dipadamkan tapi dengan diberitahu dulu ke pegawai," katanya.
Meski terpaksa cepat beradaptasi dengan kebijakan efisiensi, para ASN masih menyimpan harapan agar anggaran yang dipotong bisa digunakan secara maksimal.
Menurut Ratna, ia ingin agar anggaran yang disebut akan dialokasikan untuk program makan bergizi gratis bisa lebih tepat sasaran.
"Harapannya efisiensinya ini bisa maksimal, tepat sasaran untuk pemenuhan makan bergizi buat anak dan ibu hamil. Karena saya juga punya anak yang menikmati makan bergizi di sekolahnya," ungkap Ratna.