Uang Palsu di UIN

Isi Pesan Annar Sampetoding Sumpah Tak Terlibat Uang Palsu: Uang Saya Jauh Lebih Banyak

Editor: Hasriyani Latif
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PESAN ANNAR - Potret Annar Sampetoding dan tangkapan layar pesan berantai yang beredar di grup-grup WhatsApp, Senin (10/2/2025). Dalam pesan tersebut, Annar membantah terlibat dalam kasus uang palsu.

Tersangka Annar selama ditahan di Rutan Makassar memang meminta agar membatasi pihak keluarganya yang datang membesuk. 

Baca juga: AKBP Reonald Ungkap Kondisi Terkini Annar Sampetoding Dalang Uang Palsu UIN di Rutan Makassar

"Termasuk keluarganya, karena jujur merasa malu sekali, itu pesan Pak Annar," terang Andi Erdi.

"Ada beberapa kerabatnya mau membesuk, dia bilang tidak usah, saya merasa malu sekali atas kejadian ini, sampaikan saja permohonan maaf kepada orang yang besuk," jelasnya.
 
Isi Pesan WA Annar: Demi Allah, Saya Tidak Terlibat

Dalam narasi pesan beredar, Annar menyebut jika mesin cetak dan perlengkapannya seperti meja, kursi, peralatan dapur, kertas, dan tinta dutujukan untuk bisnis bursa ikan dan resto.

Juga untuk kepentingan persiapan alat peraga untuk pencalonannya sebagai gubernur Sulawesi Selatan.

Hanya saja ia batal ikut pilkada dan meminta Syahruna sebagai teknisi agar menjual semua mesin dan kelengkapannya dengan Harga murah.

Sekitar September 2024, ia mendapat kabar dari Syahruna bahwa mesin dan kelengkapannya sudah termuat truk dan laku terjual Rp250 juta.

"Dan sampai sekarang Rp1 pun belum terbayar atau melihat hasil penjualan mesin dan kelengkapannya tersebut," demikian narasi pesan beredar.

Dalam pesan juga menceritakan kronologi penggerebekan di rumahnya, Jl Sunu, Makassar.

Pada 8 Desember 2024, Annar mengaku sedang di Jakarta dapat kabar jika Syahruna yang bekerja ebagai tukang dan teknisi di rumahnya ditangkap tas kasus ugaan uang palsu di Kampus UIN Alauddin Makassar.

Syahruna ditangkap bersama Andi Ibrahim.

"Lebih kaget lagi AI pernah datang ke rumah diantar Ryan Latief dan berminat membeli mesin cetak. AI menawarkan banyak mata uang asing dan Bersama Syahruna memperlihatkan selembar ertas dimasukkan pada lat sensor dan saya tanyakan itu apa, jawabnya alat sensor uang," tulis Annar.

Ia pun langsung memerintahkan Syahruna berhenti dan meminta Andi Ibrahim dan Ryan Latief untuk tidak lagi masuk ke rumahnya.

"Setelah kejadian itu, rupanya mereka tetap menjalin hubungan tanpa sepengetahuan saya dan terjadi lagi penggerebekan kedua kalinya dengan penangkapan John Bliate Panjaitan yang sebenarnya beliau tidak tahu menahu," ungkap Annar.

Annar menuding ada pemufakatan jahat dalam proses hukum yang menjeratnya. 

Halaman
123

Berita Terkini