Program keempat adalah Dakwah Ramah Kemanusiaan dan Cinta Kasih.
Kemenag Sulsel ingin mengedepankan pendekatan dakwah yang inklusif, penuh kasih, dan berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan.
Melalui pesan-pesan agama yang menekankan empati, toleransi, dan solidaritas, program ini hadir untuk merangkul seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi.
Kemenag Sulsel juga ingin mengintegrasikan dakwah dengan aksi sosial.
Berikutnya, ada program Selebrasi Kerukunan. Program ini memperkuat persatuan dan harmoni di tengah keberagaman.
"Kami ingin memperbanyak dialog lintas agama, festival budaya, dan kolaborasi sosial. Program ini menjadi ruang bagi umat dari berbagai latar belakang untuk saling mengenal, menghormati, dan bekerja sama," jelas Ali Yafid.
Selanjutnya, ada program Algoritma Kasih Sayang untuk Generasi Z.
Program ini menyasar generasi muda untuk menanamkan nilai-nilai kasih sayang, empati, dan keadaban digital.
Kemenag Sulsel akan memperbanyak edukasi berbasis agama, kampanye literasi digital, dan kegiatan kreatif yang relevan dengan dunia anak muda.
"Istilahnya nanti kita buatkan konten tiktok. Nuansa kasih sayang dalam kegiatan kelompok atau mungkin game-game bernuansa kasih sayang. Jadi kampanye kasih sayang dilakukan oleh Gen Z," ujar Ali Yafid.
Program ini mendorong terciptanya generasi yang bijak dalam bersosial media, peduli terhadap sesama, dan menjunjung tinggi moralitas.
Algoritma Kasih Sayang ditargetkan menjadi panduan bagi Gen Z untuk menjalani kehidupan yang positif.
Tak ketinggalan, Pelayanan Prima Ibadah Haji menjadi bagian dari Asta Aksi Kemenag Sulsel.
Ali Yafid berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji, mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga kepulangan.
Dengan pendekatan profesional, ramah, dan berbasis teknologi, Kemenag Sulsel ingin memastikan kemudahan akses informasi, bimbingan manasik, serta fasilitas yang memadai.