“Sulawesi Selatan, meskipun lebih sepi temuan, tetap menunjukkan potensi isu sensitif seperti rasisme. Temuan ini penting untuk menjadi bahan advokasi kebijakan, mendorong edukasi literasi digital, serta peningkatan moderasi konten media sosial agar proses demokrasi dapat berjalan dengan lebih baik,” katanya.
Usai menyampaikan materi, Suaib Prawono langsung menyerahkan dokumen hasil pemantauan tersebut secara simbolis ke Bawaslu dan KPU Kabupaten Bantaeng.
Tampak hadir dalam kegiatan ini tokoh masyarakat, pemuka lintas agama, dan ketua-ketua OKP seperti PMII, KNPI, Ansor, Banser, HMI, dan Jemaat Ahmadiyah. (*)