Uang Palsu di UIN

Inilah Ciri-ciri Uang Palsu UIN Alauddin Makassar, Jangan Sampai Terkecoh!

Editor: Sakinah Sudin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perbandingan uang palsu (dilingkari) dan uang asli. Uang palsu tersebut ditemukan Bank Indonesia saat sosialisasi di Pasar Burung-Burung, Gowa, Sulsel, Selasa (31/12/2024). Belum diketahui dari mana warga memperoleh uang palsu tersebut.

TRIBUN-TIMUR.COM - Inilah ciri-ciri uang palsu produksi Kampus II UIN Alauddin Makassar, Jalan Yasin Limpo, Kabupaten Gowa, Sulsel.

Masyarakat perlu tahu ciri-ciri uang palsu UIN Alauddin Makassar agar tidak terkecoh.

Diketahui, beberapa pekan terakhir, kasus pabrik uang palsu di Kampus II UIN Alauddin Makassar, Sulsel, meresahkan masyarakat beberapa pekan terakhir.

Meski para pelaku seperti Annar Sampetoding dan Andi Ibrahim sudah jadi tersangka serta ditahan, nyatanya uang yang diproduksi telah beredar di masyarakat.

Uang palsu mulai dicetak di Perpustakaan Syekh Yusuf Kampus II UIN Alauddin Makassar, Jalan Yasin Limpo, Kabupaten Gowa, Sulsel, pada Semptember 2024.

Namun jauh sebelum itu, ternyata uang palsu sudah dicetak di rumah Annar Sampetoding di Jalan Sunu Makassar, sejak tahun 2022.

Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan Wibisono mengungkapkan Annar Sampetoding sudah dua tahun mencetak uang palsu dan mengedarkannya di wilayah Makassar dan sekitarnya.

"Kita sampaikan kepada seluruh masyarakat, uang itu sudah dicetak sejak 2022, sekarang sudah mau 2025," kata Irjen Yudhiawan Wibisono, saat Rilis Akhir Tahun di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Senin (30/12/2024).

Beredar kabar di masyarakat bahwa uang palsu UIN Alauddin sangat mirip dengan uang Rupiah asli.

Terkait hal itu, Bank Indonesia menegaskan bahwa barang bukti yang disita dari Kampus II UIN Alauddin merupakan uang palsu dengan kualitas yang sangat rendah dan sangat mudah diidentifikasi dengan kasat mata melalui metode 3D (dilihat, diraba, diterawang). 

Bank Indonesia pun mengungkap ciri-ciri uang palsu produksi UIN Alauddin Makassar dalam rilisnya, Selasa (31/12/2024).

Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marliso, menjelaskan uang palsu tersebut dicetak dengan menggunakan teknik cetak inkjet printer dan sablon biasa, sehingga tidak terdapat pemalsuan menggunakan teknik cetak offset sebagaimana berita yang beredar.

"Hal tersebut sejalan dengan barang bukti mesin cetak temuan Polri yang merupakan mesin percetakan umum biasa, tidak tergolong ke dalam mesin pencetakan uang," kata Marliso, dikutip Tribun-Timur.com.

Ciri-ciri uang palsu UIN Alauddin yakni tidak ada unsur pengaman uang yang berhasil dipalsukan antara lain benang pengaman, watermark, electrotype, dan gambar UV hanya  dicetak biasa menggunakan sablon, serta kertas yang digunakan merupakan kertas biasa.

"Uang palsu yang ditemukan berpendar di bawah lampu U berkualitas sangat rendah pendaran yang berbeda baik dari segi lokasi, warna, dan bentuk dengan uang Rupiah asli," jelasnya.

Halaman
123

Berita Terkini