Sejak pekan lalu, ponsel milik Annar Salahuddin Sampetoding tidak aktif lagi.
Oleh teman-temannya, Annar Salahuddin Sampetoding dikenal aktif berkomunikasi melalui ponsel.
Sejak namanya menjadi pembicaraan publik luas, Annar Salahuddin Sampetoding pun bak ditelan bumi.
Oleh polisi, Annar Salahuddin Sampetoding sosok familiar di Kota Makassar, bahkan se-Sulawesi Selatan.
Sejak akhir pekan lalu, Tribun-Timur.com sudah mengonfirmasi tiga nomor kontak Annar Salahuddin Sampetoding, namun gagal.
Konfirmasi terakhir Tribun-Timur.com Makassar soal kasus uang palsu, hingga Senin (23/12/2024) pukul 16.00 Wita juga tak kunjung dibalas.
Kronologi Awal Temuan Pabrik Uang Palsu di UIN
Kronologi awal terungkapnya kasus uang palsu yang diproduksi di kampus UIN Alauddin Makassar.
Hal itu dipaparkan secara gamblang oleh Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono saat konferensi pers di Mapolres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Kamis (19/12/2024) siang.
Irjen Pol Yudhiawan didampingi Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak, mengatakan awal mula kasus ini diselidiki dari adanya laporan masyarakat ke Polsek Pallangga.
Masyarakat tersebut, mendapati adanya peredaran uang palsu di wilayah Lambengi, Kelurahan Bontoala, Kecamatan Pallangga.
"Masyarakat melapor kepada Polsek (Pallangga) bahwa diduga ada uang kertas palsu yang diedarkan, kemudian oleh tim kami langsung di laporkan di Polres," ujar Yudhiawan.
Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak pun, memerintahkan personel Satreskrim yang dipimpin AKP Bachtiar untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Satreskrim langsung bergerak untuk melakukan penyelidikan tepatnya di Jl Pelita Lambengi, Kelurahan Bontoala, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa," ujarnya.
Hasil penyelidikan itu, lanjut Yudhi, diamankanlah sosok pria berinisial M yang diduga mengedarkan uang palsu tersebut.