TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tim Transisi pasangan Munafri Arifuddin - Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah), siap menjalin komunikasi dengan Wali Kota Makassar saat ini, Danny Pomanto.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan keberlanjutan program prioritas yang bermanfaat bagi masyarakat dan menjaga stabilitas pemerintahan.
Hal itu disampaikan Juru bicara Tim Transisi, Andi Januar Jaury Dharwis.
Andi Januar menyampaikan bahwa komunikasi ini dilakukan untuk menciptakan harmoni antara pemerintahan lama dan baru.
“Kami ingin memastikan keberlanjutan program dan kebijakan yang baik, serta mengidentifikasi langkah-langkah strategis yang sinkronisasi mendukung visi dan misi Wali Kota terpilih,” ujar Andi Januar saat dikonfirmasi, Minggu (22/12/2024).
Ketua Bappilu Partai Demokrat Sulsel itu mengaku menghormati di mana posisi tim transisi tidak memiliki dasar hukum formal untuk berkoordinasi secara langsung dengan pemerintahan lama.
Tetapi keberadaannya dapat diterima berdasarkan prinsip praktik terbaik (best practice) tata kelola pemerintahan.
Hal ini dapat ditafsirkan pada norma Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 86 Tahun 2017.
Dalam Permendagri itu mengatur tentang perencanaan pembangunan daerah, yang melibatkan konsultasi dan koordinasi dalam masa transisi.
Utamanya dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) oleh kepala daerah terpilih.
Oleh karena itu, pemerintahan era Danny Pomanto diharapkan bersikap kooperatif untuk menjaga keberlanjutan pemerintahan sesuai prinsip good governance.
"Bentuk koordinasi dapat difasilitasi oleh mekanisme informal atau konsultasi yang difasilitasi oleh pejabat terkait, seperti Sekretaris Daerah, untuk menjembatani proses transisi," ujar Andi Januar.
Adapun proses komunikasi ini meliputi memahami dan Inventarisasi program dan kegiatan di mana Tim Transisi mengkaji apa yang sedang berjalan untuk menentukan mana yang perlu dilanjutkan, dievaluasi, sesuai visi pasangan Appi-Aliyah.
"Evaluasi kebijakan strategis yang mana pemerintahan lama memberikan gambaran mengenai kebijakan strategis yang telah diambil, termasuk tantangan dan peluangnya," terangnya.
Analisis keuangan daerah menjadi salah satu perhatian utama, khususnya untuk memastikan dukungan fiskal untuk program kerja Wali Kota terpilih agar dapat terimplementasi dengan baik.
Andi Januar Jaury Dharwis menambahkan bahwa langkah ini bukan untuk mengintervensi pemerintahan lama.
Tetapi untuk membangun fondasi yang kuat bagi pemerintahan baru.
"Kami menghormati kewenangan pemerintahan saat ini. Tim Transisi hanya ingin memastikan bahwa tidak ada kendala yang menghambat proses pelantikan dan pelaksanaan program Wali Kota dan wakil walikota terpilih nanti,” tuturnya.
Oleh karena itu, Andi Januar berharap kepada masyarakat agar mendukung proses transisi ini dengan menjaga stabilitas dan kondusivitas kota.
Adapun jadwal pelantikan Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Makassar periode 2025-2030 dijadwalkan berlangsung pada Februari 2025.
Pelantikan ini dianggap Andi Januar menjadi tonggak baru dalam perjalanan pembangunan daerah.
"Dengan terjalinnya komunikasi yang baik antara Tim Transisi dan pemerintahan lama, diharapkan visi pembangunan Kota Makassar ke depan dapat berjalan lancar tanpa kendala," tandasnya.
5 Tim Transisi: Eks Hakim MK, Rektor, Bos Bank
Pasangan pemenang Pilwalkot Makassar 2024, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (MULIA), resmi mengumumkan lima nama anggota Tim Transisi Pemerintahan.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Munafri alias Appi di Hotel Aryaduta Makassar, Jumat (20/12/2024) pukul 11.00 Wita.
Lima nama tim transisi itu diantaranya, Regional Manager KTI Bank Panin, Andi Hudli Huduri.
Kemudian, Guru Besar Fakultas Hukum (FH) Unhas sekaligus mantan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK), Prof Aswanto.
Rektor Universitas Bosowa (Unibos), Prof Batara Surya.
Lalu Dara Nasution selaku tokoh muda profesional, yang juga kader Golkar Institute.
Terakhir, Dr Muhammad Idris yang merupakan mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Appi menjelaskan, tim ini dibentuk untuk memastikan sinkronisasi antara program pemerintahan sebelumnya dengan program baru yang direncanakan oleh pasangan MULIA.
"Semua lima nama ini akan jadi satu tim untun menyinkronisasi program kita dengan program-program lama. Hal ini guna memastikan kesinambungan dan transisi yang smooth," jelas Appi.
Tim transisi akan bekerja selama satu hingga dua bulan ke depan untuk menyelaraskan data, program, dan kebijakan dengan aturan yang berlaku.
Appi menegaskan pentingnya mematuhi norma hukum dalam proses transisi ini.
Ia menyebutkan, anggota tim berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari dunia keuangan, hukum, hingga pemerintahan.
"Kami memilih mereka karena pengalaman dan kompetensi masing-masing yang relevan untuk mendukung visi pembangunan Kota Makassar," tambahnya.
Terpisah, Prof Aswanto menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh MULIA.
"Tentunya ini suatu kehormatan. InsyaAllah, sesuai dengan amanah yang diberikan, saya akan fokus di bidang hukum,” ujar mantan Hakim MK itu.
Prof Aswanto dikenal sebagai figur yang memiliki integritas tinggi di bidang hukum.
Pengalaman panjangnya dalam dunia hukum menjadi alasan utama ia dipercaya menjadi bagian dari tim transisi.(*)