TRIBUN-TIMUR.COM- Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar merasa tak percaya Dr Andi Ibrahim SAg MPd bisa menjadi bos pabrik uang palsu.
Mereka pun meluapkan ketidak percayaannya saat video Andi Ibrahim lagi dibawa polisi di Polres Gowa, Jl Syamsuddin Tunru, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (19/12/2024).
“Pak Ibe masih nggak percaya,” tulis pemilik akun TikTok @ay_yu012 dengan emotico menangis.
Selain itu, ada juga mahasiswi bernama Rieya Hairiyah menulis,” Pak Ibe pdhl dosen tdk pernh mempersulit sih.”
Ada juga mahasiswa perempuan bernama Atika mengatakan,” Ini Pak Ibe salah satu dosen ku yang sdh fasilitasi pas mau izin melahirkan minta cuti krna sisa 3 minggu perkuliahan baru libur,” ujarnya.
Selain mahasiswa, ada juga teman SD dari Andi Ibrahim ikut berkomentar.
“Innalillahi, begitulah cara tuhan menegur hambanya. Ibrahim teman sekampung sepermainan bahkan SD satu kelas. Mari sama-sama mengambil hikmahnya,” kata pemilik akun Tiktok bernama Andi Ari.
Akun Tiktok @jujujujuju menulis “ Pak Ibe padahal dia sering nge traktir aku, gk nyangka,” ujarnya.
Selain itu, ada juga @nr_inayah,” kodong pembimbingku.”
Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Dr Andi Ibrahim ditengarai sebagai bos sindikat uang palsu di Perpustakaan UIN Alauddin.
Peran Andi Ibrahim sangat vital terutama meloloskan mesin percetakan uang palsu ke dalam kampus.
Termasuk pasang badan ke pihak security saat mesin percetakan ditahan.
Andi Ibrahim membohongi security dengan menyebut mesin tersebut sebagai mesin cetak buku.
Namun ternyata, ada sosok di balik aksi Andi Ibrahim, yang tak lain berperan sebagai donator atau investor.
Nama 17 Tersangka, Profesi, dan Perannya