Sindikat Uang Palsu UIN

Andi Ibrahim cs Sempat Dicegat Satpam saat Bawa Mesin Uang Palsu ke UIN, Lolos Alasan Cetak Buku

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak dan Deputi Direktur Bank Indonesia Sulsel, Edy Kristianto saat podcast bahas waspadai uang palsu di Kantor Tribun Timur Jl Cendrawasih, Makassar, Jumat (20/12/2024) malam.

TRIBUN-GOWA.COM, SOMBA OPU - Mesin cetak uang palsu dimasukkan ke kampus II UIN Alauddin Makassar (UIN) oleh Andi Ibrahim cs ketika keadaan sepi.

Kampus II UIN Alauddin terletak di Jl HM Yasin Limpo, Kelurahan Romangpolong, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel.

Mesin cetak berukuran besar itu dibawa para tersangka masuk ke kampus UIN Alauddin saat malam hari.

Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan setelah dilakukan rekonstruksi pihaknya mengetahui cara tersangka membawa masuk mesin pencetak uang palsu ke kampus tersebut.

Dia menyebut mesin cetak uang palsu beratnya hampir 3 ton. 

"Tersangka membawa mesin cetak uang palsu ke kampus tersebut menggunakan alat papan untuk memasukkan itu untuk memudahkan mendorong," katanya.

"Karena waktu rekonstruksi itu kita coba 25 personel untuk angkat mesin tersebut tidak bisa terangkat. Tapi kalau didorong pakai papan bisa. Dan saat rekonstruksi ada beberapa lantai pecah pada saat dimasukkan oleh tersangka di salah satu ruangan bekas toilet di perpustakaan," jelasnya.

Luas ruangan tempat penyimpanan mesin cetak uang palsu tersebut sebesar 2 x 4 meter persegi.

Di ruangan tempat penyimpanan mesin cetak uang palsu itu sudah diberikan peredam suara dengan menggunakan gipsum yang didalamnya ada gabus.

"Kalau pun kedengaran hanya seperti samar-samar saja dari dalam," ucapnya.

Menurutnya, ketika suara tersebut terdengar sempat ditanyai oleh beberapa staf. 

"Namun para tersangka menjawab lagi cetak buku, sehingga berhentilah kecurigaan pada saat itu," katanya.

"Makanya para tersangka lebih leluasa (membuat uang palsu) karena tempatnya perpustakaan dan kecurigaan orang hilang karena menganggap membuat buku," sambungnya.

Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar menyebut mesin cetak berukuran besar itu dibawa para tersangka menggunakan forklift.

Menurutnya, pada saat dibawa masuk ke kampus tersebut tersangka sempat ditanya oleh security/satpam setempat. 

Halaman
1234

Berita Terkini