Di Sidak kali ini, satu bus ditahan keberangkatannya.
Hasil temuan bus tujuan Poso Sulawesi Tengah ini tidak sesuai kualifikasi.
Bagian pintu darurat bus tertutup kursi tambahan.
Sehingga ini dinilai membahayakan saat diperjalanan
"Kita temukan kendaraan masih memasang kursi tambahan di pintu darurat. Tentu itu membahayakan jika terjadi insiden di jalanan. Untuk sementara tidak bisa berjalan karena membahayakan," kata Kanit Audit dan Inspeksi Subdit Kamsel Ditlantas Polda Sulsel, Iptu Denny Kurniawan.
Pihak PO Bus diminta untuk mencabut kursi tersebut.
Jika perintah itu tak dilaksanakan, maka bus tidak mendapat izin operasional.
"Sementara berhenti dulu, pengelola bisa cabut kalau bisa. Kalau tidak ya tidak bisa beroperasi," jelasnya.
Selain itu, fenomena ugal-ugalan saat mengemudi juga masih marak terjadi.
Hal ini jadi perhatian Ditlantas Polda Sulsel untuk ditindaki segera.
Maka dari itu, para sopir bus juga ikut pemeriksaan kesehatan gratis dari Jasa Raharja.
Jasa Raharja membuka posko pemeriksaan kesehatan gratis di Terminal Daya bagi sopir maupun penumpang.
Kabag Operasional Jasa Raharja Sulsel, Putu Donnie mengaku penting untuk memberikan kepastian jaminan kesehatan bagi penumpang.
Di rampcheck kali ini, Jasa Raharja memberikan mitigasi resiko sehingga bus yang beroperasi sudah sesuai regulasi.
"Kami memastikan administrasi agar pemilik angkutan patuh regulasi seperti masa berlaku STNK, KIR maupun pelunasan iuran wajib. Karena jasa raharja mengutip iuran wajib dari tiket dijual penumpang. Dari situ dasarnya Jasa Raharja berikan cover," jelas Putu Donnie.
"Ketika ada belum dilengkapi kami kembalikan stakeholder kami pun rekomendasikan kalau tidak safe bersepakat tidak berangkatkan," lanjutnya.
Operasi rampcheck lintas stakeholder ini akan massif dilaksanakan hingga momentum Nataru nantinya.
Pengecekan akan dilakukan dari terminal se-Sulsel hingga ke PO Bus.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Timur.com, Faqih Imtiyaaz