TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tingkat partisipasi pemilih dalam Pilkada 2024 di Kota Makassar menjadi perhatian. 

Pasalnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar mencatat hanya 57,65 persen pemilih yang menggunakan hak suaranya.

Angka itu jauh di bawah target 70 persen yang sebelumnya ditetapkan.

Dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 1.037.164 orang, hanya 597.794 warga Kota Makassar yang hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk Pilwalkot Makassar 2024. 

Data ini terungkap setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Makassar menyelesaikan pleno rekapitulasi suara di Hotel Claro, Jumat (6/12/2024).

Dari jumlah pemilih yang hadir, suara sah tercatat sebanyak 583.191, sementara 14.603 suara dinyatakan tidak sah.

Ketua KPU Makassar, Andi Muhammad Yasir Arafat mengakui partisipasi pemilih hanya mencapai 57,65 persen.

Ini jauh di bawah target KPU Makassar sebesar 70 persen. 

"Hitung-hitungan kasar kami itu di 57 persen partisipasi pemilih di Kota Makassar untuk dua jenis Pilwalkot Makassar dan Pilgub Sulsel," kata Yasir Arafat.

Yasir Arafat mengakui angka partisipasi yang rendah tersebut mencerminkan tantangan besar dalam menggerakkan masyarakat untuk terlibat aktif dalam proses demokrasi.

KPU Makassar juga belum melakukan evaluasi resmi terkait penyebab rendahnya partisipasi pemilih.

"Kami belum melakukan evaluasi, tetapi setelah rekapitulasi tingkat provinsi, kami akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mengidentifikasi kendala-kendala yang ada,” tambah Yasir Arafat.

Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) Tampil Jawara di Pilkada Makassar 

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Makassar secara resmi menetapkan pasangan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) sebagai pemenang Pilwalkot Makassar 2024. 

Penetapan ini diumumkan dalam rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara yang digelar di Hotel Claro, Jl AP Pettarani, Makassar, Jumat (6/12/2024) malam.